Kemarin Ular, Sekarang Pemkab Indramayu Siap Andalkan Predator Alami untuk Kendalikan Hama Tikus di Sawah

Kemarin Ular, Sekarang Pemkab Indramayu Siap Andalkan Predator Alami untuk Kendalikan Hama Tikus di Sawah

Rumah burung hantu di areal persawahan Kabupaten Indramayu. -Ist.-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu terus mengintensifkan upaya pengendalian hama tikus yang kerap merusak tanaman padi milik petani. 

Salah satu strategi yang kini digencarkan adalah pemanfaatan burung hantu (Tyto alba) sebagai musuh alami tikus sawah.

Hingga pertengahan Agustus 2025, tercatat sekitar 300 burung hantu telah disebar di sejumlah titik strategis yang rawan serangan hama tikus. 

Satwa malam ini dipelihara di rumah burung hantu (rubuha) yang dibangun di areal persawahan berbagai desa.

BACA JUGA:Truk Box Terguling ke Sawah Usai Menabrak Pohon di Jalur Pantura Lohbener

Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menjelaskan bahwa pendekatan ini merupakan solusi ekologis yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berkelanjutan.

“Ancaman hama tikus terhadap ketahanan pangan cukup serius. Dengan mengoptimalkan peran burung hantu dan juga ular sawah sebagai predator alami, kita mampu mengendalikan populasi tikus tanpa harus bergantung pada pestisida kimia,” ungkap Lucky, Rabu 13 Agustus 2025.

Ia menambahkan, satu ekor burung hantu mampu memangsa antara lima hingga tujuh ekor tikus dalam semalam. 

Dengan jumlah yang cukup dan penempatan yang tepat, tekanan hama bisa diminimalkan, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

BACA JUGA:Persib Bandung Dijagokan Juara BRI Super League 2025-2026, Begini Prediksi ChatGPT dan Media Asing

Program ini direncanakan terus diperluas ke desa-desa lain, lengkap dengan edukasi kepada para petani tentang pentingnya menjaga kelestarian predator alami di sawah.

“Kami ingin burung hantu menjadi mitra petani. Bila ekosistem tetap seimbang, produksi padi bisa meningkat, dan kesejahteraan petani pun terdongkrak. Ini juga bagian dari upaya mempertahankan Indramayu sebagai daerah lumbung pangan nasional,” tegas Lucky.

Mengingat luasnya areal pertanian di wilayahnya, Lucky turut meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat, untuk memperbanyak distribusi burung hantu ke lahan-lahan pertanian.

BACA JUGA:Apa Akulaku Ada DC Lapangan? Intip 5 Wilayah Operasinya Berikut dan Tips Agar Tidak Didatangi Debt Collector

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: