Panggung Budaya di Indramayu Serukan Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan

Panggung Budaya di Indramayu Serukan Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan

Sejumlah pihak berfoto bersama usai pementasan Panggung Budaya, Sabtu malam, 6 Desember 2025. --radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID — Kasus kekerasan terhadap perempuan masih menghantui berbagai lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan yang sering kali tak berdaya menghadapi tekanan pelaku. 

Tidak sedikit korban memilih bungkam lantaran pelaku memiliki pengaruh kuat di lingkungan sekitar, bahkan di lingkup keluarga.

Menanggapi kondisi tersebut, Migrant CARE bersama Dewan Kesenian Indramayu menggelar Panggung Budaya sebagai upaya meningkatkan kesadaran publik. 

Melalui pertunjukan seni khas Indramayu, kegiatan ini menegaskan kembali pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap perempuan.

BACA JUGA:Perusahaan Anak BRI Group Catat Laba Rp8,2 Triliun, Kontribusi ke Induk Capai 19,9 Persen

Inisiatif tersebut menjadi bagian dari langkah Pemerintah Kabupaten Indramayu, dalam menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak. 

Acara ini sekaligus rangkaian Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) yang berlangsung 25 November–10 Desember, mengusung tema “Diam Tertindas atau Bangkit Bersuara, Karena Suara Kita Adalah Kekuatan Perubahan.”

Bupati Indramayu Lucky Hakim, melalui Kepala Disduk-P3A Iman Sulaeman, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terus menyuarakan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan. 

Ia berharap dukungan berbagai elemen masyarakat dapat menekan angka kekerasan di Indramayu.

“Dulu diam itu emas. Sekarang diam justru membuat kita terjepit. Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui visi REANG berkomitmen mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan melalui upaya perlindungan, pendidikan, dan advokasi,” ujar Iman dalam kegiatan Panggung Budaya di kawasan Car Free Night di Taman Aspirasi Indramayu, Sabtu malam, 6 Desember 2025.

BACA JUGA:Quo Vadis Pilwu Indramayu: Jalan Buntu Proses Penyelesaian Sengketa Pilkades

Iman menegaskan bahwa edukasi terus digelar, namun kasus kekerasan masih saja terjadi. 

Karena itu, ia mengajak masyarakat memperkuat pencegahan sejak lingkungan terdekat, mulai dari rumah hingga sekolah. 

Ia menambahkan pesan Bupati Lucky Hakim bahwa keberanian satu perempuan untuk bersuara dapat menumbuhkan harapan, sementara suara yang bersatu mampu melahirkan perubahan besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: