DKPP Indramayu Optimistis Mampu Tingkatkan Populasi Ayam Petelur dan Produksi Telur Ayam

DKPP Indramayu meninjau salah satu peternakan ayam petelur yang ada di Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (25/6/2025). -Burhannudin.-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu optimistis dapat meningkatkan populasi ayam petelur dan produksi telur ayam di wilayahnya.
Langkah konkret yang dilakukan adalah melalui program Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ayam Petelur yang diikuti oleh 15 lokus desa se-Kabupaten Indramayu, pada Rabu 25 Juni 2025, di kawasan Embung Jangkar, Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Setiap lokus juga mendapatkan bantuan sebanyak 50 ekor ayam siap bertelur, pakan, dan kandang baterai.
BACA JUGA:Persib Bandung Resmi Rekrut Sepupu Bintang Liverpool, Ini Statistik Mentereng Luciano Guaycochea
Menurut Dedi Acherawan, Plt Kabid Produksi Peternakan DKPP, program ini merupakan bagian dari upaya penanggulangan stunting sekaligus penguatan ketahanan pangan lokal.
Sementara itu, pengawas bibit ternak DKPP, Kasadi, menyampaikan bahwa melalui program ini, pemerintah tidak hanya ingin membantu masyarakat mengatasi stunting, namun juga mendorong mereka agar tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam petelur secara mandiri.
Menurutnya, telur merupakan komoditas strategis karena termasuk bahan pokok, dan mempengaruhi tingkat inflasi akibat fluktuasi harganya yang cepat.
“Harapan kami, setelah program ini berjalan dan masyarakat merasakan manfaatnya, mereka akan tertarik melanjutkan bahkan memperbesar usaha petelur. Jika semakin banyak warga yang beternak, produksi telur akan meningkat dan harga bisa lebih stabil di Indramayu,” jelas Kasadi, saat ditemui di lokasi.
Data DKPP menunjukkan, pada tahun 2024 populasi ayam petelur di Indramayu hanya sekitar 48 ribu ekor.
Angka ini dinilai masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kabupaten lain.
Oleh karena itu, DKPP Indramayu melihat peluang besar untuk meningkatkan produksi lokal, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah.
“Selama ini populasi broiler (ayam potong) kita surplus, tapi untuk populasi ayam petelur dan produksi telur ayam masih kurang. Maka kami berusaha tingkatkan hal tersebut,” tambah Kasadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: