Ternyata ini Penyebab Kekeringan Sawah di Indramayu

Ternyata ini Penyebab Kekeringan Sawah di Indramayu

Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Imam Mahdi, meninjau langsung lokasi kekeringan sawah, di Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, beberapa waktu lalu.-Burhanudin-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Kekeringan sawah yang melanda Kabupaten Indramayu mendapat perhatian publik. Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, mengungkapkan permasalahan yang dapat mengancam kesejahteraan petani, dan ketahanan pangan nasional tersebut.

Plt. Kepala DKPP Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Imam Mahdi, menyampaikan bahwa permasalahannya ada di debit air dan air hujan.

"Masalah utamanya setelah dianalisis oleh para pejabat pusat, dan daerah yang turun langsung, yakni debit air dan air hujan. Air hujan untuk memenuhi sungai Cimanuk dan Citarum. Citarum untuk wilayah Indramayu Barat, Cimanuk untuk wilayah Indramayu Utara, Timur dan Tengah," ujar Imam Mahdi, saat diwawancarai  Radar Indramayu di kantor DKPP (4/9/2024).

Debit air, menurut DKPP, mengalami penurunan dari volume minimal, sehingga itu berdampak bagi ratusan hektar sawah di Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Shin Tae-YonTernyata ini Penyebab Kekeringan Sawah di Indramayu g Mengungkapkan Ada Tambahan 2 Pemain Naturalisasi, Mungkinkah Mauro Zijlstra atau Ole Romeny?

"Debit air yang dibutuhkan untuk mengairi persawahan itu minimal 35 (meter kubik per detik). Sedangkan angkanya akhir-akhir ini naik turun di 21 sampai 25," kata Imam.

Laju kecepatan volume debit air diatur oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimancis (Cimanuk-Cisanggarung). Meski demikian, Imam meminta masyarakat tidak menyalahkan pihak terkait, karena pihak terkait sedang mengerjakan proyek strategis nasional.

"Kita tidak bisa menyalahkan BBWS Cimancis yang dalam hal ini mengatur volume debit air. Karena Dirjen Sumber Daya Air Kementrian PUPR (yang menaungi BBWS Cimancis) sedang mengerjakan proyek strategis nasional," ucap dia.

Proyek strategis nasional yang dikerjakan untuk kesejahteraan dan kebaikan para petani tersebut katanya tidak bisa selesai dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Update Terbaru! Soal Elkan Baggott, Shin Tae-yong Sebut Soal Tanggung Jawab Ketika Menggunakan Lambang Garuda

"Proyek strategis nasional ini nantinya untuk kesejahteraan dan kebaikan petani. Masalahnya, proyek ini tidak bisa selesai dalam waktu dekat, ini waktu pengerjaannya multi-years."

"Jadi gitu, Mas, kalau BBWS Cimancis bisa mengatasi itu, (kemungkinan) selesai (permasalahannya). Sekarang kita berharap pada air hujan, dan semoga proyek itu bisa selesai secepatnya," tegas Imam dengan penuh harap.

Masyarakat Indramayu tentunya penasaran dan bertanya, proyek seperti apa yang sedang digarap untuk kesejahteraan dan kebaikan petani? Dalam hal ini, Imam menjelaskan secara detail apa saja yang sedang dikerjakan.

"Itu proyek membangun modernisasi jaringan irigasi tersier dan sekunder, serta jaringan seluruh induk yang bersumber dari rentang. Itu semuanya digarap, dimodernisasi. Ada pintu airnya dibangun, ada pengukur pintu airnya. Jadi ketika air lewat itu sudah kebaca berapa debitnya. Sekarang, kan, agak kesulitan karena harus diukur dulu pakai meteran. Manual. Begitu, Mas," pungkasnya.

BACA JUGA:Jay Idzes Ungkap Percaya Diri Melawan Arab Saudi Apapun Hasilnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: