RS Pertamina Cirebon Respons Isu Dugaan Rudapaksa Pasien oleh Mantan Perawat, Simak Keterangan Direktur

RS Pertamina Cirebon Respons Isu Dugaan Rudapaksa Pasien oleh Mantan Perawat, Simak Keterangan Direktur

Ibu korban dugaan rudapaksa oknum perawat RS Pertamina Cirebon, usai pemeriksaa di Polres Cirebon Kota. -Foto: Dedi Haryadi-radarindramayu.id

BACA JUGA:Berapa Besaran Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Pinjaman Rp100 Juta? Cicilan Terjangkau Tenor Hingga 5 Tahun

"Kita sedang melakukan penyelidikan, kita kumpulkan terkait dengan alat bukti maupun keterangan dari saksi-saksi,” kata Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar, Sabtu, 10, Mei 2025.

Menurutnya, peristiwa dugaan pelecehan pasien di RS Pertamina Cirebon itu terjadi pada 21 Desember 2024.

Sementara keluarga korban melaporkan ke ke Polres Cirebon Kota pada Senin 5 Mei 2025. "Yang membuat laporan dari ibu korban sendiri," ujar Eko.

Kapolres Cirebon Kota sudah memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki kasus pelecehan tersebut, termasuk mendata saksi-saksi yang akan dimintai keterangan.

BACA JUGA:Hati-Hati! Modus Penipuan Makin Marak Dengan Mengatasnamakan DANA! Kenali Ciri-Cirinya Sebelum Saldomu Lenyap!

Menurut Eko, polisi butuh waktu untuk mengumpulkan kembali bukti-bukti, mengingat kasus pelecehan pasien di RS Pertamina Cirebon itu terjadi empat bulan yang lalu.

"Kejadian sudah beberapa bulan, sehingga kita bakal fokus untuk mengumpulkan alat-alat bukti maupun keterangan saksi. Yang jelas kita tidak akan memberikan ruang toleransi terhadap hal-hal seperti ini (pelecehan), sangat di luar kewajaran," ujarnya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Cirebon melakukan pendampingan kepada korban anak berisinial S (16).

Ketua KPAID Cirebon, Fifi Sofiah mengatakan, selama dalam proses penyelidikan akan terus melakukan pendampingan sampai kasus ini terungkap.

BACA JUGA:KUR BRI 2025 Kasih Pinjaman Rp100 Juta Tenor 5 Tahun, Cicilan Ringan, Ini Syarat & Skema Terbarunya!

Tidak hanya, pendampingan selama proses penyelidikan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

KPAID juga akan memberikan pendampingan untuk pemulihan trauma kepada korban.

"Nanti kami akan menyiapkan Psikiater untuk mendampingi korban, untuk menghilangkan traumatik di kemudian hari," ucapnya.

Bunda Fifi menjelaskan untuk pendampingan korban akan sedikit berbeda seperti biasanya. Hal ini, dikarenakan korban ada kondisi berkebutuhan khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: