Tak Sekadar Kain! Sarung Punya Sejarah Panjang, Identitas Budaya, dan Jadi Tren Fesyen Kekinian di Indonesia

Tak Sekadar Kain! Sarung Punya Sejarah Panjang, Identitas Budaya, dan Jadi Tren Fesyen Kekinian di Indonesia

Tak Sekadar Kain! Sarung Punya Sejarah Panjang, Identitas Budaya, dan Jadi Tren Fesyen Kekinian di Indonesia-ig @gnfi-

RADARINDRAMAYU.ID - Sarung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia.

Kain ini pertama kali dibawa oleh para pedagang dari Arab dan India yang singgah di Nusantara.

Awalnya, sarung digunakan sebagai penanda identitas sosial dan keagamaan, terutama bagi kaum laki-laki.

Seiring waktu, masyarakat pribumi mulai mengenakannya karena bentuknya yang fleksibel dan mudah digunakan dalam berbagai kesempatan.

BACA JUGA:Jelang Lawan Timnas Indonesia, Australia Resmi Umumkan Daftar Skuad, 26 Pemain Dipanggil Tony Popovic

Sarung adalah kain panjang yang kedua ujungnya dijahit sehingga membentuk tabung.

Di Indonesia, sarung telah menjadi bagian dari identitas pakaian pria Muslim, terutama saat menjalankan ibadah.

Namun, penggunaannya tidak terbatas pada keperluan keagamaan saja.

Di berbagai negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand, sarung juga menjadi bagian dari tradisi berpakaian masyarakat setempat.

BACA JUGA:Jadi Ancaman Baru! Ini Kata Media Australia Mengenai Naturalisasi Emil Audero, Dean James dan Joey Pelupessy

Dalam perjalanan sejarahnya, sarung memiliki peran lebih dari sekadar busana. Pada masa penjajahan Belanda, sarung menjadi simbol perlawanan budaya.

Gaya berpakaian Barat yang diperkenalkan oleh penjajah tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat pribumi.

Terutama kalangan santri yang tetap mempertahankan sarung sebagai identitas.

Hingga kini, sarung masih erat kaitannya dengan kalangan pesantren, mencerminkan kesederhanaan dan nilai-nilai keislaman yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: