Jejak Orang Jawa di Kaledonia Baru: Kisah Migrasi, Bahasa, dan Tradisi yang Terjaga di Samudra Pasifik

Jejak Orang Jawa di Kaledonia Baru: Kisah Migrasi, Bahasa, dan Tradisi yang Terjaga di Samudra Pasifik

Jejak Orang Jawa di Kaledonia Baru: Kisah Migrasi, Bahasa, dan Tradisi yang Terjaga di Samudra Pasifik-instagram @gnfi-instagram @gnfi

BACA JUGA:UPDATE BARU! Dapatkan Saldo DANA Rp50.000 Perhari dari Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Terbaru 2025 Ini!

Bahasa Jawa bercampur dengan bahasa Prancis, menciptakan varian bahasa unik yang dikenal sebagai Bahasa Jawa Kaledonia Baru (BJKB).

Meskipun bahasa Prancis adalah bahasa resmi.

Beberapa warga keturunan Jawa masih bertutur menggunakan bahasa Jawa Ngoko dalam lingkungan keluarga atau komunitas kecil.

Transformasi ini menunjukkan bagaimana warisan budaya Jawa terus hidup meskipun dalam lingkup terbatas.

BACA JUGA:Baru Main Sejam Dapat Withdraw Rp132.000 Saldo DANA dari Aplikasi Penghasil Uang 2025

Menurut sensus penduduk tahun 2019, sekitar 1,4% atau kurang lebih 4.000 orang di Kaledonia Baru memiliki darah Jawa.

Mereka tidak hanya mewarisi tradisi leluhur, tetapi juga aktif dalam memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat luas.

Salah satu organisasi yang mewadahi mereka adalah Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK).

Organisasi ini rutin mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari kursus bahasa Jawa, gamelan, angklung, hingga kelas memasak makanan khas Indonesia. 

BACA JUGA:Selamat Rp50.000 Saldo DANA Gratis Untuk Pengguna Baru Tanpa Syarat! Yuk Ikuti Tutorialnya Disini

Semua ini dilakukan untuk menjaga hubungan dengan akar budaya mereka.

Salah satu simbol penting dari sejarah diaspora Jawa di Kaledonia Baru adalah tugu peringatan di Kota La Foa.

Tugu ini menjadi pengingat perjalanan panjang para pekerja Jawa yang pernah mengarungi lautan demi mencari kehidupan baru.

Hingga kini, komunitas keturunan Jawa masih memegang erat tradisi mereka, sembari menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat multikultural Kaledonia Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: