Jejak Orang Jawa di Kaledonia Baru: Kisah Migrasi, Bahasa, dan Tradisi yang Terjaga di Samudra Pasifik

Jejak Orang Jawa di Kaledonia Baru: Kisah Migrasi, Bahasa, dan Tradisi yang Terjaga di Samudra Pasifik-instagram @gnfi-instagram @gnfi
RADARINDRAMAYU.ID - Kaledonia Baru, wilayah otonomi Prancis di tengah Samudra Pasifik, memiliki hubungan sejarah yang unik dengan Indonesia.
Wilayah ini terletak di sebelah timur Australia dan utara Selandia Baru, menjadikannya titik strategis dalam lintasan perdagangan dan migrasi.
Salah satu fakta menarik tentang Kaledonia Baru adalah kehadiran komunitas keturunan Jawa yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat setempat.
Sejarah dimulai pada tahun 1853, ketika Prancis menjajah Kaledonia Baru dan menerapkan sistem kerja paksa kontrak.
Di akhir abad ke-19, tepatnya pada tahun 1896, pendatang asal Jawa pertama kali tiba di Kaledonia Baru.
Kedatangan mereka adalah hasil dari negosiasi antara pemerintah kolonial Prancis dan Belanda.
Yang bertujuan mendatangkan buruh untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perkebunan, peternakan, dan tambang nikel.
Kehidupan para pekerja Jawa di masa itu tidaklah mudah.
BACA JUGA:Link DANA Kaget Rp175.000 Spesial Senin 10 Februari 2025, Klaim Linknya Disini
Mereka sering diisolasi di lokasi kerja dan hanya bisa meninggalkan tempat dengan izin khusus dari pengawas.
Meski begitu, sebagian dari mereka memilih untuk tetap tinggal di Kaledonia Baru, membangun kehidupan baru meskipun banyak juga yang kembali ke tanah air.
Kini, keturunan mereka menjadi bagian penting dari masyarakat setempat.
Menariknya, terjadi proses hibriditas budaya antara penduduk Jawa dan Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: