Frugal Living, Ajakan Warganet Boikot Kenaikan PPN 12 Persen, Seperti Apa Aplikasinya?

Frugal Living, Ajakan Warganet Boikot Kenaikan PPN 12 Persen, Seperti Apa Aplikasinya?

Apa itu frugal living, seruan warganet di tengah rencana kenaikan PPN 12 persen. -Istimewa-RADARINDRAMAYU.ID

Dari isi tweet tersebut, sebagain besar warganet mengeluh. Selain itu juga mempertanyakan keputusan pemerintah yang akan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada awal tahun 2025.

BACA JUGA:The Real Number 9! Ole Romeny jadi Harapan Terakhir Timnas Indonesia Raih Tiket Piala Dunia, Optimis?

Sebagain yang lain juga menyalakan untuk memboikot rencana kenaikan itu. Yakni melalui gerakan hidup hemat, irit dalam pengeluaran dan stop belanja barang.

Boikot oleh warganet aksi itu disebut dengan istilah Frugal Living. Mereka mengajak untuk tidak membeli handphone, stop ganti mobil, hingga tidak membeli motor baru.

“Yang pengen ganti HP tahan, yang pengen ganti motor baru tahan, yang pengen ganti mobil baru tahan. 1 tahun aja,” tulis salah satu tweet.

“Jangan  lupa pake semua subsidi, nggak usah gengsi dibilang miskin, itu dari duit kita juga kok. Kapan lagi boikot pemerintah sendiri," lanjut cuit salah satu akun di platform X tersebut.

BACA JUGA:Target Awal 2025 Sudah Rampung! Erick Thohir Pastikan Naturalisasi Ole Romeny Sedang Proses

Cuitan tersebut mendapat banyak tanggapan. Lebih dari 14 ribu menyukai cuitan yang diunggah pada tanggal  14 November 2024 itu.

Banyak cuitan yang senada. “Setuju! Boikot pemerintah jalur frugal living structural,” begitu salah satu isi cuitannya.

Cibiran itu juga mengajak untuk cermat. Caranya dengan hemat pengeluaran dan membeli di warung tetangga atau pasar terdekat dari rumah. 

“Buat daftar konsumsi barang-barang berpajak yang bisa dicari alternatifnya, minimalkan konsumsi," tambah cuitan itu.

BACA JUGA:Lebih Dari Sekedar Salaman! Erick Thohir Resmi Temui Ole Romeny Sambil Tunjuk Tangan

Warganet pun menyambut baik ajakan hidup irit tersebut. Selain bisa menahan diri dan hidup sederhana, juga sekaligus mengingatkan kebijakan pemerintah yang menyengsarakan rakyatnya.

“Ingat: pertumbuhan ekonomi = konsumsi masyarakat + belanja pemerintah + ekspor - impor + investasi. Jadi, konsumsi masyarakat itu kunci!" komentar cerdas salah seorang Warganet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: