Bahrain Cemas! Tandang ke Indonesia Minta di Pindah Diluar Indonesia, Warganet; 3 Poin Balikin Dulu

Bahrain Cemas! Tandang ke Indonesia Minta di Pindah Diluar Indonesia, Warganet; 3 Poin Balikin Dulu

Timnas Bahrain takut datang ke Indonesia, minta pertandingan di adakan di luar Indonesia -radarindramayu.id-Tangkapan layar - Suara.com

RADARINDRAMAYU.ID - Selepas berprilaku tidak sportif dan kontroversi wasit, Timnas Bahrain enggan away ke Indonesia.

Hal ini dikonfirmasi langsung dari federasi sepakbola Bahrain, yang mengaku sedang mengajukan kepada FIFA dan AFC.

Terkait pertandingan tandang mereka minta digelar di luar Indonesia, dalam melanjutkan perjalanan di kualifikasi Piala Dunia.

Sontak saja hal tersebut membuat geram Warganet Indonesia, lantaran mereka semena-mena mengatur pertandingan ini.

BACA JUGA:Netizen Indonesia Bersatu Puji Ketegasan Wasit Omar Al Ali yang Pimpin Laga China Vs Indonesia

Ya bagaimana tidak, dalam pertandingan Krusial Indonesia Vs Bahrain di pertandingan tersebut Indonesia terdzolimi oleh Bahrain.

Hal ini sangat jelas, karena Bahrain dari Timur Tengah dan wasit yang memimpin jalannya pertandingan timnas Indonesia pun dari Timur Tengah.

Bahkan wasit tersebut memiliki catatan yang bikin geleng-geleng kepala, wasit botak asal Oman yaitu Ahmed Al-Kaf memang memiliki kinerja yang buruk.

Mengapa begitu, karena ia sebagai wasit tidak berlaku adil selayaknya wasit padahal ia ditunjuk sebagai wasit profesional untuk memimpin jalannya pertandingan.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Salah Strategi, Ban Kapten Asnawi Mangkualam Harusnya Dipakai Jay Idzes, Pantas Kalah dari China

Akan tetapi faktanya Bahrain bersama Ahmed Al-Kaf tidak pernah terkalahkan, dalam 6 pertandingan bersama wasit Ahmed Al-Kaf.

Bahrain selalu di unggulkan oleh wasit Timur Tengah asal Oman, dan memang Timur Tengah terkenal dengan kelicikan dalam pertandingan sepakbola.

Bahkan federasi sepakbola Indonesia PSSI, sudah mengajukan protes terkait kinerja wasit Ahmed Al-Kaf akan tetapi hasilnya zonk.

Dan bahkan protes gugatan tersebut ditolak oleh FIFA dan AFC, jelas saja karena dari kedua belah pihak tersebut memang takut jika Indonesia berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: