Orasi Ilmiah Dies Natalis UNWIR ke-42: Peran Krusial Linguistik Forensik dalam Penegakan Hukum

Orasi Ilmiah Dies Natalis UNWIR ke-42: Peran Krusial Linguistik Forensik dalam Penegakan Hukum

Dr. Dadun Kohar, M.Pd., dari Associate Profesor Bidang Pendidikan Bahasa Indonesia, menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis UNWIR ke-42, di Nyi Endang Dharma Ayu Convention Hall, Universitas Wiralodra (17/7/2024).-Burhanudin-RADAR INDRAMAYU

RADARINDRAMAYU.ID - Universitas Wiralodra (UNWIR) menggelar Dies Natalis ke-42 dengan slogan "Unggul dan Kompetitif," pada Rabu, 17, Juli 2024, di Nyi Endang Dharma Ayu Convention Hall, Universitas Wiralodra.

Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk orasi ilmiah yang disampaikan oleh pakar ternama di bidangnya.

Orasi ilmiah pada Dies Natalis UNWIR ke-42 menghadirkan pembicara dari Associate Profesor Bidang Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Wiralodra, yaitu: Dr. Dadun Kohar, M.Pd.

Beliau menyampaikan orasi dengan judul: Linguistik Forensik: Peran Linguis dalam Penegakan Hukum."

BACA JUGA:Rayakan Dies Natalis ke-42, UNWIR Kini Jadi Kampus yang Diperhitungkan di Jawa Barat

Dalam orasinya, Dr. Dadun menyampaikan bahwa bahasa sangat berpengaruh dalam keberlangsungan hidup manusia sebagai makhluk sosial.

"Jika pesan 'kamu cantik' disampaikan kepada perempuan berusia lima tahun, dua puluh tahun dan tujuh puluh tahun, bisa memiliki makna yang berbeda. Untuk perempuan berusia lima tahun tanggapannya biasa saja, yang dua puluh tahun bisa dianggap memuji, lalu yang tujuh puluh tahun bisa bermakna penghinaan," ujarnya.

Oleh sebab itulah, Dr. Dadun beranggapan bahwa penyampaian pesan itu sangat ditentukan atas siapa yang menyampaikan, dan kepada siapa disampaikan.

"Makanya, perlu diperhatikan bahwa pesan itu dari siapa dan untuk siapa," tambahnya.

BACA JUGA:Panji Gumilang Dinyatakan Bebas dari Lapas Indramayu

Dr. Dadun juga menjelaskan bahwa linguistik forensik adalah cabang ilmu linguistik yang menerapkan prinsip-prinsip linguistik untuk membantu penyelidikan dan penyelesaian kasus hukum.

"Para linguis forensik menganalisis bukti-bukti bahasa, seperti teks tertulis, rekaman suara, dan percakapan, untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dalam suatu kasus," ucapnya.

Lebih lanjut, beliau juga menambahkan bahwa pentingnya kerjasama antara linguis forensik dan penegak hukum.

"Dengan bekerja sama, mereka dapat memastikan bahwa bukti-bukti bahasa dianalisis dengan benar dan akurat, sehingga dapat membantu penyelesaian kasus yang adil dan tepat," tambahnya.

BACA JUGA:Ensutouch, Skincare dengan Teknologi Enzim dari Buah Nanas Pertama di Dunia

Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Indramayu, Forkopimda, civitas akademika, alumni, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Bupati Indramayu, Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A., menyampaikan ucapan selamat kepada UNWIR atas kiprahnya selama 42 tahun dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ia pun mengapresiasi berbagai prestasi dan kemajuan yang telah diraih UNWIR, termasuk menjadi salah satu perguruan tinggi yang diperhitungkan di Jawa Barat.

Bupati Nina menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk terus mendukung kemajuan UNWIR.

BACA JUGA:Sekda Jabar Konsolidasi BKPSDM - BKD Kabupaten dan Kota Dorong ASN Jaga Kinerja Terbaik untuk Masyarakat

"Pemerintah Kabupaten Indramayu berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan UNWIR. Kami berharap UNWIR dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya dan melahirkan generasi muda yang cerdas dan berkarakter," ujar Bupati Nina," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: