Jer Basuki Maw Beya, Monumen Pionir Transmigrasi di Indramayu yang Jadi Kisah di Balik Jembatan Sewo

Jer Basuki Maw Beya, Monumen Pionir Transmigrasi di Indramayu yang Jadi Kisah di Balik Jembatan Sewo

Monumen Pioner Transmigrasi di Kabupaten Indramayu untuk memperingati kecelakaan transmigran dari Boyolali. -Kementerian PDTT-radarindramayu.id

BACA JUGA:Bupati Nina Gelar Salat Id dan Open House

Staf Ahli Menteri Desa Bidang Ekonomi Lokal, Ansar Husen menjelaskan, tugu tersebut dibangun dengan beberapa simbol.

Misalnya tanggal kejadian yakni 11 dilambangkan melalui marmer tempat dipahatnya nama korban dengan ukuran 110 x 110 centimeter.

Untuk bulan kejadian yakni Maret, dilambangkan dengan jumlah tangga menuju monumen. Sedangkan tahun kejadian yakni 1974 dilambangkan pada trap pintu masuk berbahan beton sebanyak 19 buah.

"Monumen ini untuk mengenang mereka yang telah ditetapkan sebagai pioner pembangunan transmigrasi," kata Ansar, di laman Kementerian PDTT yang dikutip radarindramayu.id pada Jumat, 12, April 2024.

BACA JUGA:Penyambung Silaturahmi, 2,5 Juta Kendaraan Mudik Melintas GT Palimanan

Ansar menjelaskan, kecelakaan tersebut mengakibatkan 67 orang tewas termasuk anak-anak. Untuk mengenang para korban, Departemen Transmigrasi para korban dimakamkan dekat pemakaman umum di lokasi kejadian.

Mengenai anak yang selamat yakni 3 orang, diketahui bernama Djaelani, Suyanto dan Sangidu.

Ketiga anak tersebut diangkap menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Departemen Transmigrasi dan PPH pada Kantor WIlayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Hingga saat ini, terdapat setidaknya 3 versi mengenai kehadiran para penyapu koin di Jembatan Sewo, Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Mudik? Wajib Mampir ke Alfaexpress Untuk Penuhi Segala Kebutuhan Selama Perjalanan

Versi pertama adalah terkait keangkeran dan mahluk halus penghuni Sungai Sewo. Yang kedua adalah mengenai cerita rakyat Saidah - Saeni.

Dan tentunya versi ketiga adalah mengenai kecelakaan maut yang merenggut 67 nyawa calon transmigran dari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Terkait versi ketiga ini, diabadikan melalui Makam Pionir Transmigrasi di Indramayu dan salah satu cirinya adalah tertulis kalimat dalam Bahasa Jawa: Jer Basuki Maw Beya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: