Menag Terima DIPA Kemenag 2024 dari Presiden

Menag Terima DIPA Kemenag 2024 dari Presiden

Presiden Joko Widodo menyerahkan DIPA Tahun Anggaran 2024 kementerian, lembaga di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023)-BPMI SETPRES-RADAR INDRAMAYU

JAKARTA, RADARINDRAMAYU.ID - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Agama tahun anggaran 2024. DIPA Tahun 2024 tersebut diserahkan Presiden Joko Widodo secara digital kepada kementerian dan lembaga di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Sesuai surat Menteri Keuangan RI Nomor S-773/MK.02/2023 tanggal 25 September 2023, perihal Penyampaian Alokasi Anggaran Kementerian/Lembaga dan Dana Alokasi Khusus TA 2024, tahun 2024 Kementerian Agama menerima anggaran sebanyak Rp74.068.406.173.000,00.

Ada kenaikan Rp1.902.149.755.000,00 (2,64%) dari tahun 2023. Peningkatan berupa kenaikan gaji ASN Kementerian Agama sebesar 8%, sebagaimana kebijakannya telah disampaikan oleh Presiden saat Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan, pada tanggal 16 Agustus Tahun 2023.

Berita terkait: Anggaran 2024 Kemenag Naik Jadi Rp74 triliun

BACA JUGA:Gerakan Pangan Murah, DKPP Indramayu Sediakan 3 Kuintal Telur Habis Diserbu Warga

BACA JUGA:Bupati Nina Raih Penghargaan Kabupaten Sehat Swasti Saba Wiwerda

Presiden dalam arahannya menyampaikan 5 pesan tegas soal penggunaan anggaran tersebut. Pertama, agar kementerian dan lembaga menggunakan anggaran yang diberikan secara disiplin, teliti, dan tepat sasaran.

Kedua, Presiden meminta instansi pemerintah mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam menggunakan anggaran. “Jangan sampai ada celah pelanggaran dalam penggunaan anggaran,” tandas Presiden.

“Jangan buka celah sedikitpun untuk penyalahgunaan anggaran, berkaitan korupsi apalagi, tutup celah itu. Ekseskusi segera, sesegera mungkin," sambung Presiden.

Pesa ketiga yang diingatkan Presiden, agar pelaksanaan anggaran dipercepat realisasinya. “Jangan sampai sudah mau akhir tahun penyerapan masih rendah. Tahun ini saja, anggaran pusat baru terserap 74%, sementara di daerah baru 60%,” ujarnya.

BACA JUGA:Pj Sekda Jabar Peringatan HUT Ke-52 KORPRI

BACA JUGA:Patroli Malam Polisi Temukan Remaja Konsumsi Miras

Pesan yang keempat, Presiden meminta kementerian dan lembaga menyiapkan antisipasi ketidakpastian melalui automatic adjusment. Menurutnya, penyesuaian harus lincah terhadap perubahan yang ada.

“Begitu ada perubahan segera lincah berubah karena ketidakpastian sekarang ini betul-betul intai kita setiap hari, setiap Minggu, setiap bulan," terang Presiden.

Kelima, Presiden mengingatkan anggaran pemerintah adalah uang rakyat. Maka dari itu penggunaannya harus memunculkan manfaat besar bagi masyarakat. (rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: