Imbau Petani Stop Bakar Jerami, Libatkan Gapoktan Olah Jerami Menjadi Kompos

Imbau Petani Stop Bakar Jerami, Libatkan Gapoktan Olah Jerami Menjadi Kompos

STOP BAKAR JERAMI – Plt Camat Sukra, Mohamad Mulya Setiawan (berdiri dua dari kiri) melibatkan Gapoktan serta para Kuwu untuk memberikan imbauan larangan stop bakar jerami pasca panen. Bersama stake holder pertanian, juga memberikan pengetahuan pengolahan-Kholil Ibrahim -Radar indramayu

Menurut dia, jerami sebenarnya bisa menjadi berkah apabila jerami dimanfaatkan dengan baik. Jerami yang dijadikan kompos dapat mengurangi ketergantungan pupuk anorganik atau pupuk kimia. Karena sebenarnya, pupuk organik dari aktivitas menanam padi adalah berbentuk jerami.

“Dulu zaman saya kecil, kalau panen hanya diambil gabahnya saja, batangnya dibiarkan disawah. Karena bahan organiknya berguna untuk kesehatan dan menyuburkan tanah. Jadi kalau kita ingin menyuburkan kembali lahan tanah, harus memanfaatkan kembali jeraminya dolah menjadi kompos, jangan dibakar,” jelas dia.

BACA JUGA:Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024, Bawaslu Bentuk Forum Warga

Jerami yang dikomposkan kedalam tanah mampu memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia, dan biologi tanah. Sehingga membakar jerami secara perlahan dapat menyebabkan hasil panen semakin menurun.

Karena merusak kesuburan tanah.

Belum lagi menimbulkan polusi udara, gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan hidup, hingga musibah kebakaran. Asap tebal yang muncul dari pembakaran jerami mengganggu jarak pandang pengendara. Memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

“Membakar jerami malah membuat tanaman rentan terserang hama dan penyakit. Tanah menjadi keras dan menghilangkan unsur hara lahan. Sebaliknya, pemanfaatan jerami sebagai bahan organik lah yang mampu mengurangi serangan hama penyakit. Jadi jangan dibakar. Jerami justru dapat menjadi pupuk organik dan dapat meningkatkan hasil panen,” terangnya. (kho)

BACA JUGA:GAWAT! Dalam Sehari Enam Kali Kejadian Kebakaran, Bumi Wiralodra Dikepung Api

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: