Daerah Istimewa Yogyakarta Membangun Kolaborasi Pembangunan Ekonomi Inklusif Masyarakat Perhutanan Sosial

Daerah Istimewa Yogyakarta Membangun Kolaborasi Pembangunan Ekonomi Inklusif Masyarakat Perhutanan Sosial

--

YOGYAKARTA, RADARINDRAMAYU.ID - Dialog Membangun Kolaborasi Pembangunan Ekonomi Inklusif Pada Masyarakat Sekitar Hutan diselenggarakan pada tanggal 24-25 Agustus 2023 di Provinsi DI.

Yogyakarta sebagai langkah awal untuk mendorong komitmen lintas sektor dengan mengedepankan peluang usaha masyarakat hutan dalam skema perhutanan sosial sebagai landasan bisnis baru di tingkat masyarakat.

Dr Mahfudz, Sekretaris Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian LHK menjelaskan, dialog lintas pemangku kepentingan dalam pengembangan perhutanan sosial diinisiasi oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Kegiatan juga didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa dan PDTT,  perguruan tinggi, pelaku usaha, LSM serta masyarakat di Yogyakarta.

BACA JUGA:Rokok Ilegal Tanpa Cukai Marak Di Haurgeulis

BACA JUGA:Hari Ini Masjid Syarif Abdurrahman Akan Diresmikan Oleh Wapres Maruf Amin di Astana Gunungjati

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL),  Bambang Supriyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah hadir dan berkomitmen dan memberikan dukungan/penguatan usaha KUPS di wilayah DI Yogyakarta.

Melalui pembinaan untuk pemulihan/recovery usaha dan ekonomi perhutanan sosial agar dapat beradaptasi dengan perubahan pasar yang semakin dinamis melalui strategi bisnis yang lebih“kekinian”.

Sebagaimana dicanangkan, pemerintah terus berkomitmen memberikan akses legal pengelolaan hutan kepada Masyarakat di sekitar hutan seluas 12,7 juta hektar melalui skema perhutanan sosial yang tersebar di seluruh Indonesia.

Masyarakat diharapkan dapat mengelola hutan tersebut untuk mendukung pengembangan ekonomi yang inklusi  dengan tetap memperhatikan kesinambungan ekosistem hutan dan lingkungan hidup secara keseluruhan.

BACA JUGA:Momen Pilgub Jawa Barat, Desi Ratnasari Maju dan Tunggu 'Dikawin' Cagub Lain

BACA JUGA:Verrell Bramasta: 3 Hari Tidak Mandi Karena Sakit

Sehingga perhutanan sosial menjadi suatu program yang sangat strategis  dan langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal, mengurangi angka pengangguran dan mengatasi ketimpangan desa dan kota.

“Perhutanan Sosial dapat menjadi landasan utama dalam mengembangkan ekonomi di desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, tantangannya adalah bagaimana pemerintah, pemerintah daerah, akademisi dan dunia usaha dapat berkolaborasi mulai dari hulu ke hilir dalam pengelolaan potensi bisnis dan pengembangan produk-produk usaha seperti wisata alam dan pengelolaan produk hasil hutan lainnya di Kelompok PS  yang ada di Yogyakarta,” ujar Bambang Supriyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: