Harga Rajungan Membaik, Tapi Sayang Hasil Tangkapan Menurun

Harga Rajungan Membaik, Tapi Sayang Hasil Tangkapan Menurun

MULAI NAIK – Harga Rajungan mengalami kenaikan setelah sejak setahun terakhir anjlok.-KHOLIL IBRAHIM-Radar indramayu

PATROl, RADARINDRAMAYU.ID  – Hampir setahun anjlok, harga Rajungan kini mulai membaik. Sempat jatuh di harga terendah Rp35 ribu perkilogram, sekarang mengalami kenaikan hingga dikisaran Rp100 ribu sekilo.

Tapi sayangnya, kenaikan harga Rajungan tak dibarengi dengan melimpahnya hasil tangkapan para nelayan yang justru malah menurun.

Ketua TPI Sukahaji, H Thamrin menyebutkan, naiknya harga Rajungan mulai terjadi sejak awal-awal Ramadan.

Mula-mula harganya naik Rp5000 ribu sekilo. Dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu perkilogram.

BACA JUGA:Bertahap, Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Kembali Pulih

BACA JUGA:Siap-siap Masuk Asrama Haji, 2 Hari Lagi Pelunasan Biaya Haji

“Lalu naik bertahap menjadi Rp50 ribu, Rp60 ribu dan sehabis hari raya ini sudah diharga Rp100 ribu sekilo,” kata dia kepada Radar, Selasa (9/5).

Menurutnya, kenaikan harga terdongkrak oleh tingginya permintaan. Ditambah lagi, hasil tangkapan Rajungan yang didapat para nelayan kurang maksimal. Padahal cuaca di laut lagi bagus-bagusnya usai didera musim baratan sejak awal tahun.

Sebelumnya, rata-rata perahu nelayan mampu membawa pulang Rajungan sekitar 5 sampai 8 kilogram.

“Puasa sampai lebaran kan tinggi permintaan. Terus sampai sekarang. Sementara, hasil tangkapan turun. Nelayan paling dapat sekilo atau dua kilo Rajungan. Itupun harus ke tengah dulu, di kedalaman lebih 15 meter. Dipinggir-pinggir laut gak dapat,” terangnya.

BACA JUGA:Kalahkan Tuan Rumah Kamboja, Tim Bola Voli Putra Raih Medali Emas SEA Games 2023

BACA JUGA:Dulu Bekerja di Luar Negeri, Para Mantan Pekerja Migran Sekarang Bisa Mandiri

Selain itu, Thamrin juga menduga, melejitnya harga Rajungan lantaran kran ekspor atau pengiriman ke luar negeri sudah mulai dibuka. Setelah sejak tahun 2021 ditutup tanpa diketahui apa penyebabnya.

“Iya soalnya, pengalaman dari dulu, meskipun hasil tangkapan turun, harga Rajungan tetap jatuh. Karena memang, Rajungan ini khusus untuk komoditas ekspor. Tapi terus terang, saya belum cari tahu benar apa gak kran ekspor Rajungan sudah dibuka,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: