PT KAI Daop 3 Cirebon Ada 4 Daerah Titik Daerah Pemantauan Khusus di Indramayu

PT KAI Daop 3 Cirebon Ada 4 Daerah Titik Daerah Pemantauan Khusus di Indramayu

PASTIKAN AMAN: PT KAI Daop 3 Cirebon melakukan peninjauan perlintasan KA yang menjadi titik daerah pemantauan khusus salah satunya berada di wilayah Kabupaten Indramayu, Selasa (4/4).-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon menetapkan Masa Angkutan Lebaran Tahun 2023 selama 19 hari, yakni dimulai sejak tanggal 14 April hingga  2 Mei 2023 mendatang.

Untuk memastikan Prasarana siap dilewati seluruh Kereta Api, KAI Daop 3 Cirebon telah siaga dengan memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerja Daerah Operasi 3 Cirebon. Setidaknya terdapat 14 titik daerah pemantauan khusus lokasi potensi banjir dan lokasi kontur tanah labil.

Dari 14 titik tersebut 4 titik diantaranya berada di Wilayah Kabupaten Indramayu, hal itu disampaikan, Manager Humas Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi kepada Radar Indramayu, Selasa (4/4).

Ayep mengatakan KAI Daop 3 Cirebon telah memetakan titik-titik  daerah pemantauan khusus di sepanjang jalur KA. selain itu KAI   pada masa angkutan Lebaran akan ada perjalanan 153 KA dengan rincian KA Reguler sebanyak 103 KA, KA Tambahan Lebaran sebanyak 26 KA dan KA Barang sebanyak 24 KA.

BACA JUGA:Rantang Pramuka, Kwarran Gantar Berbagi Takjil On The Street

BACA JUGA:Vaksin Polio Serentak, Wabup Ayu Tinjau Pelaksanaan PIN Polio dan Edukasi Stunting di Desa Matangaji

"Kami juga melakukan berbagai upaya untuk pencegahan potensi gangguan perjalanan KA dijalur yang menjadi daerah pemantauan khusus, 4 diantaranya berada di wilayah Kabupaten Indramayu termasuk kontur tanah labil," terangnya.

Ke 4 Titik daerah Lokasi  kontur tanah labil di Kabupaten Indramayu diantaranya KM 138+500  sampai KM 139+000 dan 141+000 sampai KM 141+100 Stasiun Haurgeulis-Cilegeh, KM 149+700 sampai KM 150+700 di Stasiun Cilegeh-Kadokangabus, KM 175+000 sampai KM 176+400 Stasiun Terisi-Jatibarang.

Sementara 10 titik lokasi potensi  banjir yaitu di KM 131+945 di Stasiun Cipunegara- Haurgeulis, KM 125+704 di Stasiun Pegadenbaru-Cipunegara, KM 162+643 Stasiun Terisi-Telagasari,  KM 177+249 Stasiun Telagasari-Jatibarang, KM 174+248 Stasiun Babakan-Tangjung, KM 177+542 Stasiun Babakan-Tanjung, di KM 187+603 Stasiun Tanjung-Losari, KM 161+644 Stasiun Tegal-Brebes, KM 252+664 Stasiun Ciledug-Ketanggungan, KM 86+300  sampai KM 87+000 Stasiun Cikampek-Tanjungrasa.

"Upaya-upaya sudah kami lakukan, cegah banjir sudah dilakukan normalisasi saluran, perkuat  perkuatan tubuh jalan KA dengan pancangan dari rel bekas dan bronjong, serta penempatan AMUS," tuturnya.

BACA JUGA:Pertamina Bentuk Satgas RAFI, Jamin Penuhi Layanan Energi di Jawa Bagian Barat selama Ramadan dan Idul Fitri

BACA JUGA:UPTD RPH Perketat Pengawasan Sapi sebelum Dipotong

Alat material Untuk Siaga (AMUS) pun disiapan PT KAI di 17 lokasi yakni di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom. AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.
 
"Kami juga menerjunkan petugas dari Daop 3 Ciirebon untuk melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana, dan menambah Petugas Penilik Jalur (PPJ) ekstra,"kata Ayep. (oni)

BACA JUGA:UPTD RPH Perketat Pengawasan Sapi sebelum Dipotong

BACA JUGA:Komisi III DPRD Dukung Penolakan Penyertaan Modal dari APBD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: