Petani Tolak Beras Impor Masuk Indramayu, Anggi : Masuknya Beras Impor Tamparan Keras Bagi Indramayu
Petani di Kabupaten Indramayu yang tergabung dalam KTNA menolak keras kedatangan beras impor ke Kabupaten Indramayu--
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Terkait rencana masuknya beras impor ke Indramayu, para petani yang tergabung dalam Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu menolak dengan tegas.
"Kami secara tegas menolak beras impor, apalagi kalau sampai masuk Indramayu," tegas Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, Senin, 23 Januari 2023.
Sutatang mengungkapkan, Kabupaten Indramayu merupakan daerah penyuplai beras untuk Jawa Barat bahkan Indonesia. Produksi beras yang dihasilkan para petani Indramayu selama ini selalu surplus.
Sutatang mengungkapkan, meski Bulog berdalih beras impor hanya untuk cadangan pangan, pihaknya tetap tidak setuju beras impor masuk Indramayu.
BACA JUGA:Edarkan Ribuan Butir Pil Tramadol, Pria Gondrong Ini Terancam 10 Tahun Penjara
Pasalnya, masuknya beras impor biasanya akan memberi dampak psikologis berupa jatuhnya harga gabah petani.
Menurut Sutatang, tengkulak yang membeli gabah dari petani akan menawar gabah dengan harga rendah karena beralasan ada beras impor. Rendahnya harga gabah, akan merugikan petani.
Sutatang mengatakan, sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu akan mulai melakukan panen rendeng pada awal Maret 2023.
Di masa panen rendeng, petani biasanya akan tetap menjual gabahnya meski dengan harga rendah karena butuh biaya untuk musim tanam gadu.
BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Hari Ini di Polsek Kandanghaur. Siapkan Persyaratanya !
Di tempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Indramayu, Anggi Noviah, mengaku terkejut ketika mendengar informasi akan masuknya beras impor ke Indramayu.
Anggi mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi dari Bulog Indramayu mengenai stok beras yang kini menipis. Dia pun mengaku terkejut karena selama ini Kabupaten Indramayu selalu surplus beras.
"Saya kaget sekaligus sedih, kok bisa guni ya? Kalau Bulog Indramayu menerima kuota impor beras, itu jadi tamparan keras buat pemerintahan daerah, terutama kita sebagai wakil rakyat," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Beras di Bulog Indramayu tahun ini ternyata minim. Hingga Jum’at, 20 Januari 2023, stok beras di gudang Bulog Indramayu tinggal 100 ton.
BACA JUGA:PDIP Jabar Siap Kawal Percepatan Pembentukan Kabupaten Inbar
Kepala Bulog Cabang Indramayu, Dandy Arianto mengatakan, stok 100 ton beras tersebut dipersiapkan sebagai cadangan pangan jika tiba-tiba terjadi bencana.
Dandy mengungkapkan, selama ini Bulog Indramayu biasanya memiliki stok beras hingga puluhan ribu ton. Bahkan, stok yang ada biasanya juga berasal dari sisa pengadaan beberapa tahun sebelumnya. Namun kini, stok yang ada hanya tinggal sekitar 100 ton saja.
"Indramayu memang surplus beras. Cuma kita banyak bantu daerah lain, seperti kirim ke Aceh karena ada musibah banjir, Medan, Palembang, dan banyak daerah lainnya," kata Dandy.
Menyinggung tentang rencana masuknya beras impor ke Indramayu, Dandy Arianto mengatakan, belum memutuskan apakah beras impor akan masuk Indramayu atau tidak.
BACA JUGA:Pemilih Pemilu 2024, Jumlah Janda Lebih Banyak Dibanding Duda
"Sampai saat ini belum. Masuknya beras impor kalau dibutuhkan, ya bisa jadi," kata Dandy.
Dandy mengakui, meski stok di gudang Bulog Indramayu saat ini menipis, namun kebutuhan pangan di daerah tersebut dinilai masih tercukupi.
BACA JUGA:Ini Rahasia Agar Berumur Panjang, Simak Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: