Tragis, Petasan Besar Meledak di Tangan Wakil Bupati Ini. Saat Rayakan Malam Tahun Baru 2023
Wakil BUpati Kaur, Herlian Muhrim ST saat menjalani perawatan di RSUD Kaur, Bengkulu, akibat terkena ledakan petasan-screenshot lahatpos.id-
BENGKULU, RADARINDRAMAYU.ID – Bermaksud merayakan Tahun Baru 2023, Wakil Bupati Kaur, Bengkulu, Herlian Muchrim ST justru mengalami musibah.
Jari tangannya putus akibat petasan yang ada dalam genggaman meledak, Minggu, 01 Januari 2023 dinihari.
Saat itu wakil bupati bersama unsur forkopimda menghadiri acara malampuncak perayaan tahun baru 2023.
Menjelang puncak pergantian tahun tepat pukul 00.00, saat semua bersiap-siap meledakkan petasan dan kembang api, tiba-tiba petasan yang ada di tangan kanan wakil bupati Herlian Muchrim meledak.
BACA JUGA:Mayat tanpa Identitas Mengapung di Muara Cantigi
BACA JUGA:Banjir Rob Kembali Terjang Eretan
Sontak suasan berubah menjadi hiruk pikuk. Akibat peristiwa itu Wabup terpaksa dilarikan ke RSUD Kaur dan kemudian dirujuk ke RSUM Yunus Bengkulu.
Informasi yang diperoleh, saat itu wabup bersama pejabat lain termasuk Bupati Kaur H Lismidianto SH MH sedang berada di gedung sentral kuliner Kota Bintuhan untuk merayakan malam tahun baru.
Nah saat petasan dinyalakan dan dipegang sejumlah pejabat tiba-tiba petasan yang dipegang Wabup meledak.
Dihubungi Raselnews.com (grup online lahatpos.co), Kepala Diskomimfo SP Kaur M Jarnawi MPd membenarkan insiden itu. Ia menegaskan saat ini kondisi Wabup sudah ditangani tim medis.
"Saat ini sudah ditangani di IGD M Yunus dan dirawat di ruangan VIP menunggu persiapan operasi," ujar Jarnawi kepada Raselnews.com pukul 06:30 WIB Minggu, 1 Januari 2023
BACA JUGA:Berbagi Peduli di Penghujung Tahun, Pertamina Balongan Santuni 500 Anak Yatim
Dihubungi terpisah Direktur RSUD Kaur dr Leppi Agung Wahyuni yang mendampingi Wabup membenarkan saat ini Wabup dirujuk ke M Yunus Bengkulu.
Saat dikonfirmais terkait dengan kondisi tangan Wabup Kaur, direktur membenarkan ada sebagian jari yang mengalami kerusakan dan putus serta membutuhkan operasi.
"Iya ada sebagian memang perlu dioperasi," ujar dr Leppi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: