Stop Bakar Jerami, Polisi Turun ke Sawah Sosialisasi pada Petani

Stop Bakar Jerami, Polisi Turun ke Sawah Sosialisasi pada Petani

STOP BAKAR JERAMI: Kapolsek Losarang Kompol H Mashudi SH MH memberikan sosialiasi dan edukasi kepada para petani agar tidak lagi membakar jerami pasca panen, kemarin.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

Radarindramayu.id, LOSARANG-Musim panen padi meluas ke wilayah pantura Kecamatan Losarang. Berkaca dari kejadian kecelakaan beruntun di Tol Brebes, polisi mewanti-wanti agar petani tidak lagi membakar jerami hasil panen di lahan sawahnya.

Terutama yang areal swahnya berada di sepanjang pinggir jalan raya maupun permukiman penduduk.
Pasalnya, selain menimbulkan polisi udara serta ancaman musibah kebakaran. Asap tebal yang muncul dari pembakaran jerami mengganggu jarak pandang pengendara. Sehingga bisa menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

Upaya pencegahan dilakukan petugas Polsek Losarang dengan memberikan sosialisasi kepada para petani yang sedang memanen padi ditengah sawah. Sembari itu, polisi juga membawa buah tangan berupa minuman segar dan makanan ringan.  

“Kami turun ke sawah mengimbau para petani untuk stop membakar jerami,” kata Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Losarang Kompl H Mashudi SH MH kepada Radar Indramayu, Senin (19/9).
Selain imbauan, petugas juga memberikan edukasi pemanfaatan jerami pasca panen. Petani diberikan pengetahuan supaya dapat merubah paradigma lama.

BACA JUGA:Spektakuler ! Pentas 6001 Penari Topeng dan 495 Tumpeng Mangga Bakal Meriahkan Hari Jadi ke-495 Indramayu

Seperti adanya unsur-unsur yang dimiliki jerami yang  justru sangat berguna untuk memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh.

“Banyak petani yang berpendapat bahwa abu bakaran jerami dapat menyuburkan tanah dan membuat tanaman tahan terhadap hama dan penyakit.  Sebenarnya itu ternyata salah dan harus segera diluruskan. Ini kita terus gencar sosialisasi agar petani stop bakar jerami,” jelas Kompol Mashudi.

Jerami yang dikomposkan kedalam tanah mampu memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia, dan biologi tanah. Sehingga membakar jerami secara perlahan dapat menyebabkan hasil panen semakin menurun.

BACA JUGA:Bertemu Menhan Prabowo, Airlangga Bahas Kemandirian Ekonomi dan Ketahanan Nasional, Serta Dinamika Geopolitik

“Membakar jerami malah membuat tanaman rentan terserang hama dan penyakit. Tanah menjadi keras dan menghilangkan unsur hara lahan. Sebaliknya, pemanfaatan jerami sebagai bahan organik lah yang mampu mengurangi serangan hama penyakit. Jadi jangan dibakar. Jerami justru dapat menjadi pupuk organik dan dapat meningkatkan hasil panen,” terangnya.

Pembakaran jerami, tambahnya, juga bisa membahayakan. Dapat menimbulkan kabut asap yang bisa mengganggu kesehatan pernafasan dan ancaman musibah kebakaran. “Bersama dengan stakeholder pertanian yang lain kita akan terus beri pemahaman kepada para petani soal pemanfaatan jerami,” pungkas Kompol Mashudi.

BACA JUGA:Hasil Drawing dan Jadwal Liga 3 Seri 1 Jawa Barat, Persindra Masuk Grup A

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: