Harga Minyak Dunia Merosot ke 80 dolar AS, Apakah Kenaikan BBM Dibatalkan?

Harga Minyak Dunia Merosot ke 80 dolar AS, Apakah Kenaikan BBM Dibatalkan?

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto/Net--

Radarindramayu.id, JAKARTA - Kini harga minyak dunia turun hingga 80 dolar AS per barel. Pemerintah didesak segera membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Karena angka tersebut, jauh di bawah besaran asumsi makro harga ICP yang ditetapkan dalam APBN Perubahan tahun 2022, yaitu sebesar 100 dolar AS per barel.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, kepada wartawan, Kamis (8/9) mengatakan, "Dengan penurunan harga minyak dunia ini, maka alasan Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jadi tidak relevan dan sulit dinalar logika masyarakat," tegasnya.

Wakil Ketua FPKS DPR RI ini meminta pemerintah harus segera meninjau ulang kebijakan kenaikan BBM bersubsidi tersebut.

BACA JUGA:Isu 105 Juta Data Pemilih Pemilu Bobol dan Dijual Online Dibantah oleh KPU

Menurut Mulyanto, tidak pantas pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi ketika patokan harga pokok produksi (HPP) terus turun.

Seperti yang dikutip dari RMOL.id, Mulyanto mengatakan bahwa, “Logika kenaikan harga BBM bersubsidi karena melambungnya harga minyak dunia, makin tidak mendapat pembenaran," ujarnya.

Mulyanto menjelaskan, sejak Juni 2022 sampai hari ini, data harga minyak dunia di oilprice.com terus mendekati angka 80 dolar AS per barel. Itu sebabnya Amerika, Malaysia dan beberapa negara lain dikabarkan telah menurunkan harga BBM mereka.

Bahkan di Indonesia sendiri, menyusul Pertamina, Shell dan VIVO, kemarin BP menurunkan harga jual BBM-nya.

"Jadi aneh kalau BBM bersubsidi kita malah naik, di tengah penurunan harga-harga BBM.  Logikanya kurang masuk," tandasnya.

BACA JUGA:Benarkah MSG Sebabkan Kerusakan Otak hingga Stroke Ringan? Simak Penjelasannya

 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: