Benarkah MSG Sebabkan Kerusakan Otak hingga Stroke Ringan? Simak Penjelasannya

Benarkah MSG Sebabkan Kerusakan Otak hingga Stroke Ringan? Simak Penjelasannya

ilustrasi--

Radarindramayu.id - Ada yang menyebutkan bahwa MSG dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf manusia, kali ini di unggah dalam Instagram dan menyebar di sosial media.

Tidak hanya kerusakan pada sistem saraf, MSG yang terkandung dalam makanan diklaim bisa menyebabkan kecemasan, kebingungan malahan stroke ringan.

Berikut kurang lebih penggalan narasi unggahan yang dimaksud, setelah diterjemahkan dari Bahasa Inggris:

“MSG biasanya menumpuk di otak Anda, masuk jauh ke dalam jaringan otak.

BACA JUGA:Upacara Penetapan Komponen Cadangan 2022 Dipimpin Wapres Ma'ruf Amin

Hal itu dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, membunuh ribuan sel otak, mengganggu impuls listrik, melemahkan neurotransmiter, membakar neuron, membuat orang merasa bingung dan cemas, dan bahkan menyebabkan stroke ringan.”

Pertanyaannya, fakta atau mitos MSG dapat menyebabkan matinya sel-sel otak dan merusak sistem saraf?

Jawabnya menurut Food Standards Australia New Zealand (FSANZ), via AAP, tidaklah seperti yang dijelaskan dalam narasi tersebut.

Akan tetapi FSANZ menyatakan bahwa sejumlah kecil orang mungkin mengalami reaksi tertentu, akibat hipersensitivitas ringan terhadap MSG yang dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam sekali makan.

BACA JUGA:Wasit Pertandingan Persib vs RANS Nusantara Terkena Sanksi PSSI. Ada Apa?

Adapun reaksi mereka yang sensitif terhadap MSG adalah seperti:

•    Sakit kepala
•    Mati rasa atau kesemutan
•    Ruam pada kulit
•    Otot tegang
•    Otot terasa lemah

Akan tetapi menurut FSANZ, reaksi tubuh manusia terhadap MSG ini, khususnya mereka yang sangat sensitif terhaadap MSG, akan hilang dalam waktu singkat.

FSANZ juga menekankan bahwa MSG tidak membunuh sel-sel otak dan merusak sistem saraf.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), seperti terdapat pada situs resmi mereka, melaporkan MSG aman dikonsumsi.

BACA JUGA:Desa Rawan Banjir Di Kecamatan Patrol Terapkan Status Siaga, Puluhan Rumah Warga Di Sukahaji Tergenang

Gejala reaksi ringan seperti sakit kepala, mati rasa, jantung berdebar terjadi pada sebagian orang yang mengonsumsi lebih dari tiga gram MSG tanpa makanan.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Nurpudji A. Taslim, seperti dilaporkan ANTARA pada 2020, menyarankan konsumsi MSG masih aman pada 10 mg per kilogram berat badan.

Nurpudji juga menyarankan konsumsi makanan yang mengandung glutamat alami sehingga MSG tidak perlu digunakan.

Makanan yang mengandung glutamat alami yaitu keju, susu, jamur, daging sapi, dan ikan.

Dengan demikian, unggahan yang mengklaim MSG membunuh sel-sel otak dan merusak sistem saraf merupakan informasi yang tidak lengkap, atau keliru.

BACA JUGA:Terjadi Gempa Pangandaran dengan Magnitudo 4,2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: