PKS Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi dan Minta Kenaikan Dibatalkan

DPD PKS Indramayu menolak kenaikan harga BBM dan minta dibatalkan-utoyo prie achdi-
Radarindramayu.id, INDRAMAYU – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi (pertalite dan solar) dan meminta kenaikan harga BBM dibatalkan.
PKS juga meminta pemerintah segera mengeluarkan peraturan penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD PKS Kabupaten Indramayu, H Ruswa MPdI, saat menggelar konferensi pers, Jum’at, 9 September 2022.
Ruswa mengungkapkan, dana subsidi dalam APBN 2022 sudah direvisi dengan asumsi harga ICP dari USD 63 menjadi USD 100 per barel, sesuai Perpres No.98/2022.
“Artinya, sampai akhir tahun ketika harga minyak dunia dalam rentang asumsi ini, maka anggaran subsidi ini akan mencukupi dan tidak ada alasan ketakutan akan pembengkakan anggaran saat ini,” ungkap Ruswa.
BACA JUGA:Siap-Siap! Harga Pertalite Berpotensi Turun Lagi, Menteri ESDM: Sedang Dihitung
PKS juga menilai pemerintah tidak amanah dan lalai dalam memastikan subsidi BBM ini tepat sasaran. Pemerintah bertentangan dengan UU No.30/2007 dalam pasal 7 ayat 2, bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan dana subsidi untuk kelompok masyarakat tidak mampu.
“Prosentase kenaikan harga BBM bersubsidi yang cukup besar, juga menjadi penyebab naiknya harga barang-barang. Karena BBM adalah komoditas primer yang berpengaruh terhadap sector ekonomi secara keseluruhan,” tambah Ruswa.
Dikatakan, kenaikan harga BBM besubsidi kali ini memang cukup besar dan tiba-tiba, hingga melewati batas psikologis masyarakat. Harga pertalite diketahui naik 30,7% dan solar 32,03%.
“Tigapuluh persen adalah angka yang besar, penyebab naiknya harga barang-barang lain,” tandasnya.
PKS tegas menolak kenaikan harga BBM, mengingat masyarakat juga belum pulih benar dari dampak pandemic, sehingga sangat rentan terdampak kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM, tambah Ruswa, juga akan berpengaruh pada harga pangan. Karena inflasi di bulan Juli 2022 pada kelompok volatile food (inflasi pangan) sudah mencapai 11,5% , dan akan semakin parah dengan naiknya harga BBM.
DPD PKS Kabupaten Indramayu juga akan menggelar aksi flashmob di enam titik di Kabupaten Indramayu sebagai simbol penolakan kader PKS di tingkat bawah terhadap kenaikan BBM saat ini.(oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: