Tercium Aroma Perselingkuhan, Dua Koper Hitam 'Hadiah' dari Ibu Putri

Tercium Aroma Perselingkuhan, Dua Koper Hitam 'Hadiah' dari Ibu Putri

Radarindramayu.id, JAKARTA -  Semasa hidup Kedekatan Brigadir J  menjadi catatan khusus dalam sidik kasus drama berdarah 8 Juli 2022 yang menyeret Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai aktor utama.

Apa sebenarnya  dan pengaruhnya bagi Sambo sampai harus memerintahkan Bharada E menghabisi nyawa pria yang memiliki nama asli Nofriansyah Yosua Hutabarat itu?   

Padahal Brigadir J dikenal Drive Caraka (ADV) yang setia mendampingi dan mengawal Putri Chandrawati. Dua tahun bukan waktu yang sebentar.

Apa lantaran Brigadir J membuat Sambo cemburu? Atau terlalu banyak tahu dengan rahasia Sambo soal dugaan istri simpanan sampai tudingan miring terkait aktor pengaman ‘Konsorsium 303’ yang beredar di lini masa?

BACA JUGA:Timnas U-16 Indonesia Lolos ke Final Secara Dramatis. Kalahkan Myanmar Lewat Adu Pinalti

Yang pasti, pasca tragedi berdarah drama palsu polisi tembak polisi terbongkar, Putri Chandrawathi masih bungkam. LPSK pun tak mampu menembusnya meski sudah bertemu Senin lalu.

Putri Chandrawati kian panik setelah 3 rumahnya kini dijaga  ketat anggota dari korps Brimob. Lalu alasan apalagi yang akan dibuat. Trauma, psikologinya terganggu, atau kian panik?  

Kabar soal emosional istri sang jenderal itu belum stabil, juga meragukan termasuk motif pelecehan seksual juga meragukan.

Sejalan dengan itu, isu liar tentang dugaan ‘perselingkuhan’ kian deras mengalir. Isu ii menjadi 'kembang-kembang' pemberitaan yang sampai saat ini terus mengalir deras.

BACA JUGA:Komisi III DPR RI Eva Yuliana: Ketegasan Kapolri Tangani Kasus Brigadir J Layak Didukung 

Apalagi statement Menkopolhukam Mahfud MD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD yang mengibaratkan penanganan kasus kematian Brigadir J seperti kasus menangani orang hamil karena membutuh waktu lama.

“Kasus ini memang agak khusus seperti kasus orang menangani orang hamil yang mau melahirkan tapi sulit melahirkan, sehingga terpaksa dilakukan operasi Caesar,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa malam.

Mahfud MD tahu jalan cerita dari peristiwa itu. Tapi dalam beberapa kesempatan, pria kelahiran Sampang 13 Mei 1957 itu menegaskan polisi yang memiliki hak untuk membeberkan pangkal peristiwa dan motif sebenarnya.

Melihat fenomena ini, praktisi hukum Syamsul Arifin mengatakan, poin utama dari kasus yang terjadi pada Putri Chandrawathi hanya membutuhkan satu hal yakni keberanian dan kejujuran.

BACA JUGA:Pasar Modal Teruji Hadapi Berbagai Peristiwa Sejarah Ekonomi Indonesia

“Jika benar itu terjadi (pelecehan) Nyonya Putri Chandrawathi bisa mengungkapkannya dengan berbagai cara. Bisa melalui rilis resmi yang disampaikan ke media atau memberikan pernyataan langsung ke Kepolisian,” jelas Syamsul Arifin.

Langkah ini akan membantu dirinya dalam drama kebohongan yang selama ini dibangun. Sejalan dengan proses hukum yang tengah didadalami oleh Irwas, Timsus atau Bareskrim Polri.

“Kasusnya sudah ditarik dan diungkap oleh Kapolri. Ini sebuah progres yang sangat bagus. Meski saya sebut agak sedikit telat, dan nanggung ya. Tapi tak apa, namanya juga drama,” kata advokat ini.

Pastinya sambung, Syamsul, kesaksian Putri Chandrawathi sangat ditunggu. Selama ini baru sekali menampakan diri di Mako Brimob itu pun setelah kuasa hukum yang memintanya keluar dari kendaraan.

“Cepat lambat semuanya akan terbongkar. Jika ada dugaan kebohongan dari pengakuannya selama ini, hukum bisa menjerat dirinya sendiri (Putri Chandrawathi, red),” jelasnya.

BACA JUGA:Hore! Gaji PPPK Guru Dirapel Setelah Pembahasan APBDP 2022, Harap Sabar Ya

Pengakuan Novita Tandry

Pendamping psikolog Putri Chandrawathi, Novita Tandry, mengatakan klien masih trauma dan emosionalnya belum stabil.

Psikolog ini pun berpesan kepada masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan informasi agar tidak menambah beban psikologi korban yang mengalami peristiwa.

Selain itu, peristiwa yang dialami istri Ferdy Sambo, selaku istri pejabat Polri, dapat jadi pembelajaran bagi yang lainnya.

“Harus lebih bijak karena saya juga perempuan, kami seperti ini jadi harus menanggung secara psikologi, menanggung ini 'kan dibicarakan semua orang, mungkin harus lebih bijak dalam pemberitaannya,” tutur Novita, Rabu 13 Juli 2022.

BACA JUGA:Kepung Cendol

Novita mengaku dirinya baru memberikan pendampingan dengan trauma healing kepada istri Kadiv Propam.

“Jadi masih lebih kepada ngobrol, menanyakan keadaan kabar beliau,” imbuh psikolog anak, remaja, dan keluarga itu.

“Pada saat bertemu dengan Ibu (istri Kadiv Propam), keadaannya sangat shock terguncang pastinya, trauma, sulit tentunya dia bisa berkonsentrasi dan sejak kejadian sampai sekarang itu tidak bisa tidur pastinya,” tutur Novita.

Syok yang dialami akibat rentetan peristiwa tersebut. Mulai dari pelecehan, penodongan senjata, hingga kejadian baku tembak antar ajudan di rumahnya, termasuk beban psikologi dengan ramainya pemberitaan atas kejadian tersebut.

BACA JUGA:Guru dan Kepala Sekolah Ikuti Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka

2 Koper Hitam

Sejak Selasa 9 Agus 2022, anggota korps Brimob dan Inafis sudah memasuki rumah kediaman Sambo. Di dalamnya ada Putri Chandrawati atau biasa disapa Ibu Putri.

Penyisiran pun dilakukan. Hasilnya tak sia-sia dari beberapa petunjuk didapatkan sejumlah barang bukti. Dua anggota Brimob telah menyerahkan barang bukti tersebut ke Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu 10 Agustus 2022 sekitar pukul 15.43 WIB.

Mereka membawa sebuah koper berwarna hitam, kemudian mereka keluar dari gedung tersebut pukul 16.14 WIB.

Kedua anggota Brimob tersebut mengenakan baju dinas lapangan bermotif loreng atau seragam loreng pelopor dan baret berwarna biru.

BACA JUGA:Golkar Masih Partai Pemenang Terbanyak Total Pemilu di Indonesia

Menurut informasi yang diperoleh, koper yang dibawa berisi barang bukti yang disita terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J.

Sebelumnya, Tim khusus Polri melakukan penggeledahan di tiga lokasi di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan Brigadir J, di Duren Tiga No. 58, Jalan Saguling, dan Jalan Bangka. Ketiganya berada di wilayah Jakarta Selatan.

Disebutkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo bahwa seluruh barang bukti yang ditemukan di lokasi penggeledahan sudah disita dan sedang dilakukan pendalaman oleh penyidik. “Barang bukti yang disita diperiksa dan didalami penyidik,” kata Dedi.

Dedi tidak memerinci barang bukti dari kediaman Ferdy Sambo karena hal itu masih dalam penyidikan. “Tidak disampaikan karena teknis oleh penyidik,” ujar Dedi.

BACA JUGA:Golkar Masih Partai Pemenang Terbanyak Total Pemilu di Indonesia


Penggeledahan oleh penyidik Timsus Polri sejak Selasa 9 Agustus 2022 pukul 15.16 WIB dan berakhir Kamis sekitar pukul 01.00 WIB.

Kegiatan tersebut mendapat pengamanan ketat oleh anggota Brimob yang berjaga di tiga lokasi, kemudian memasang garis polisi.

Penggeledahan pada hari yang sama diumumkannya Ferdy Sambo sebagai tersangka oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga tersangka lainnya, yakni Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada RE atau Bharada E, Brigadir Kepala (Bripka) Ricky Rizal atau Bripka RR, dan satu tersangka sipil bernama Kuat atau KM (sopir Putri Candrawathi).

Mereka disangkakan dengan Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana) subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati atau seumur hidup, atau selama-lamanya 20 tahun penjara.

BACA JUGA:Raker Lembaga, NU Tidak Boleh Jauh dari Pesantren

Dalam kasus ini juga terungkap fakta bahwa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo.

Penyidikan oleh Timsus Polri tidak menemukan adanya peristiwa tembak-menembak seperti laporan awal kasus tersebut.

Kasus penembakan terhadap Brigadir J terjadi di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat 8 Agustus lalu. Hingga kini penyidik masih mendalami motif pembunuhan terhadap Brigadir J.

Artikel ini sudah tayang di Disway.id dengan judul: Dua Koper Hitam 'Hadiah' dari Ibu Putri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: