Kasus Covid-19 di Jabar Merangkak Naik, Warga Dihimbau Perketat Prokes

Kasus Covid-19 di Jabar Merangkak Naik, Warga Dihimbau Perketat Prokes

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susamna Dewi saat memberikan keterangan pers -screenshoot jpnn-

Radarindramayu.id, BANDUNG - Kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Barat angkanya meningkat lagi dalam beberapa hari ini. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) pun mengimbau warga agar tak lepas masker, dan tetap memperketat protokol kesehatan (prokes).

Data yang  diperoleh dari situs Pikobar Jabar, kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Barata memang angkanya meningkat lagi.Per tanggal 13 Juli 2022, jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 317 kasus.

Kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Barat angkanya meningkat lagi, bisa dilihat dari angka kasus dalam satu minggu terakhir (1-7 Juli 2022) rata-rata di angka 1.290. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, sebaran kasus Covid-19 sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 mendominasi di Jabar. Kota Bandung paling banyak kasusnya.
BACA JUGA:Cara Mengecilkan Pertu Usai Melahirkan
Nina mengungkapkan, masyarakat selama ini banyak yang salah mengartikan soal pelonggaran masker. Sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Jokowi.

“Ini harus menjadi perhatian pemerintah. Kami memang harus kembali berhati-hati dengan protokol kesehatan. Karena setelah dikaji penyebabnya adalah selain kepulangan perjalanan umrah, juga karena instruksi boleh buka masker di luar ruangan.
 
Itu disalah artikan oleh masyarakat,” kata Nina dikonfirmasi, Kamis (14/7).

Menurutnya, pernyataan itu seolah-olah membuat masyarakat benar-benar menanggalkan maskernya padahal sedang ada di kerumunan. Masyarakat diharapkan bisa memahami hal ini.

“Adanya kebijakan Presiden Jokowi ini, seolah-olah berkerumun juga boleh buka masker, ada konser musik boleh dibuka. Itu yang tidak dipahami oleh masyarakat. Sampai-sampai akhirnya presiden kembali menegaskan bahwa sekarang masker itu di luar pun harus dipakai,” jelasnya.
BACA JUGA:Pelaku Tawuran Konten Medsos di Pabedilan Diamankan Polresta Cirebon
Nina menambahkan, penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 kini menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

“Di Jawa Barat yang saya tahu awalnya hanya beberapa belas saja (kasus BA.4 dan BA.5), dan saya lihat sekarang sudah ada berapa puluh persen. Tetapi bapak Gubernur sendiri pernah mengatakan tidak usah panik, karena memang gejalanya lebih ringan dan cepat sembuh,” jelasnya.

Untuk menekan angka penyebaran virus corona, Dinkes terus menggenjot capaian vaksinasi dosis tiga atau
booster. Apalagi syarat perjalanan yang mewajibkan sudah menerima vaksin booster menjadi sebuah momentum tepat.

“Sekarang kan ada aturan baru dari Satgas Covid-19 pusat, terkait perjalanan dalam negeri atau pun luar negeri. Bagi kami Dinas Kesehatan, tentunya kami bertanggung jawab atas peningkatan angka vaksin booster,” ujarnya.

Nina menjelaskan, capaian vaksinasi dosis tiga di Jawa Barat masih minim. Berdasarkan data di situs vaksin Kemkes, total vaksinasi booster di angka 33,57 persen atau 12.724.524 dari target 37.907.814 dosis.

“Memang kami masih punya kewajiban untuk terus meningkatkan vaksin booster di tingkat kabupaten kota supaya herd immunity kita bisa betul-betul tercapai,” pungkasnya.(oet/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: