Menkes: Jutaan Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa akan Dimusnahkan

Menkes: Jutaan Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa akan Dimusnahkan

Radarindramyu, JAKARTA - Saat ini Indonesia menyimpan jutaan vaksin Covid-19 yang telah kedaluwarsa. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin lewat keterangan pers yang disiarkan laman Sekretariat Kabinet, Selasa (31/5).

Menkes Budi menjelaskan dari 474 juta dosis vaksin yang ada, 130 juta adalah vaksin hibah atau donasi, yang berarti pemerintah tidak mengeluarkan uang untuk membelinya. Sisanya, sebanyak 344 juta dosis vaksin dibeli oleh Indonesia. Dalam keterangan pers yang juga dihadiri Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh tersebut.

Bahwa mulai April hingga akhir tahun ini, Indonesia akan mendapatkan 74 juta dosis vaksin lagi. Dengan perincian, sekitar 15 juta dosis adalah sisa kontrak pada awal 2021 dan sisanya adalah vaksin hibah," kata Menkes.

Mengapa vaksin kedaluwarsa di Indonesia bisa mencapai jutaan dosis?

BACA JUGA:BRI Jalin Kerja Sama Pembayaran Tabungan Pensiun bersama Taspen

Menurut Menkes Budi, mayoritas vaksin kedaluwarsa adalah vaksin hibah yang didonasikan negara maju.

"Mereka kelebihan stok vaksin, sementara expired date dekat, mereka melihat Indonesia sebagai negara yang melaksanakan program vaksinasi dengan cepat. Karena itulah mereka senang memberikannya karena bisa dimanfaatkan dengan cepat," ujar Menkes Budi.

Vaksin tersebut memiliki tanggal kedaluwarsa yang pendek sekitar 1 sampai 3 bulan karena vaksin sudah berada lama di negara donatur. Karena memiliki akses dan sumber daya ekonomi yang besar, negara-negara maju telah mendapatkan vaksin sejak awal diproduksi.

BACA JUGA:Diduga Mabuk dan Niat Tikam Selingkuhan Isteri, PB Diamankan Polisi

Vaksin yang disimpan di negara-negara maju tersebut juga ada yang dikirim ke Afrika, mengingat tingkat vaksinasi di sana sangat rendah. Namun karena laju vaksinasi yang sangat lambat, banyak vaksin di Afrika kemudian menjadi kedaluwarsa.

Lebih lanjut, Menkes Budi menjelaskan urgensi pemusnahan vaksin kedaluwarsa.

"Vaksin-vaksin kedaluwarsa tersebut masih disimpan di lemari es di seluruh daerah di Tanah Air hingga memenuhi gudang penyimpanan," jelasnya.

"Saat ini pandemi mulai turun dan program vaksinasi rutin pun sudah dimulai, ditandai dengan bulan imunisasi anak. Namun saat ini gudang penyimpanan penuh dengan vaksin Covid-19 hasil hibah yang kedaluwarsa," tambah Menkes.

Menkes mengatakan telah melaporkan perihal vaksin kedaluwarsa ini kepada Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rmol.id