Atasi Serangan Hama Tikus, Poktan Carik Pasang Rubuha

Anggota Poktan Carik Desa/ Kecamatan Bangodua memasang rumah burung hantu (rubuha)-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID — Berbagai macam cara ditempuh para petani di Kabupaten Indramayu untuk mengatasi serangan hama tikus yang bisa merusak tanaman padi mereka, bahkan ada diantaranya sampai memasang jebakan menggunakan aliran listrik yang tentunya bisa membahayakan petani itu sendiri, dan jelas hal itu sudah dilarang oleh instansi terkait.
Namun saat ini banyak petani yang sudah mulai beralih dalam penanganan hama tikus, contohnya Kelompok Tani (Poktan) Carik Desa/ Kecamatan Bangodua yang memasang rumah burung hantu (Rubuha) di areal sawah milik petani Blok Carik.
“Kita pilih cara yang aman dan lebih pada pelestarian alam, memancing predator alami tikus seperti burung hantu dengan membuatkan rumahnya,” ucap Ketua Poktan Carik, Sona Rupaka, Kamis (19/6/2025)
Dikatakan Sona pemasangan rubuhan menjadi salah satu bentuk ikhtiar petani di Desa Bangodua mengatasi serangan hama tikus, dengan harapan akan dihuni dan menjadi sarang burung hantu untuk berkembangbiak, sehingga dapat memperbanyak jumlah burung hantu di alam liar.
BACA JUGA:Ini Cara Terbaru Aktifkan Pinjaman Saldo DANA Tanpa Paylater, Raih Pinjaman Hingga Rp1.345.000 Langsung di ACC
“Ada beberapa titik yang sudah terpasang rubuha, semoga semuanya bisa menjadi sarang burung hantu, dan bisa memperbanyak populasi di alam, karena sangat membantu petani untuk atasi serangan tikus saat malam hari,” tuturnya.
Sementara itu, PPL Wilayah Binaan Bangodua Sugianto mengungkapkan saat ini sudah terpasang rubuha di Desa Bangodua sebanyak 9 unit yang terpasang secara menyeluruh disetiap titik areal persawahan petani.
Menurut Sugianto pemasangan rubuha yang diharapkan bisa menjadi sarang burung hantu itu adalah jalan alternatif petani untuk mengatasi serangan hama tikus secara terpadu dan lebih aman, sekaligus bisa kelestarian keberadaan burung hantu di alam liar yang saat ini sudah jarang ditemui.
"Kita pasang dititik mana saja tapi sebelumnya survei terlebih dulu, dimana sering terlihat burung hantu, kemudian kita pasang,” ujarnya.
BACA JUGA:Peduli Lingkungan dan Edukasi Generasi Muda, Tim PKM Unwir Tanam Mangrove dan Clean-up di Pantai Karangsong
Selain itu, sebagai penyuluh pertanian Sugianto menyebutkan pihaknya juga ikut memberikannedukasi kepada masyarakat yang suka berburu saat malam hari agar jangan asal menembak burung, terutama burung hantu karena keberadaanya di alam sangat membantu petani dalam mengendalikan populasi hama tikus.
“Kita edukasi petani juga jangan gunakan jebakan tikus dengan aliran listrik karena sangat berbahaya, kita rekomendasi kan selalu gropyokan tikus, gunakan perangkap, dan kembangkan rubuha,” tandanya (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: