Mulai Tiadakan Salat Berjamaah, Pengurus Masjid Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Mulai Tiadakan Salat Berjamaah, Pengurus Masjid Antisipasi Penyebaran Virus Corona

INDRAMAYU – Masjid-masjid wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) mulai meniadakan salat Jumat berjamaah sampai aktivitas keagamaan lainnya. Termasuk meniadakan salat rawatib berjamaah. Seperti Masjid Al Furqon Haurgeulis. Pengurus DKM di sana memutuskan untuk sementara waktu tidak mengadakan ibadah salat Jumat, sekaligus salat lima waktu berjamaah sampai dengan batas waktu yang ditentukan. Pemberitahuan kepada jamaah disosialisasikan melalui surat edaran, medsos dan spanduk yang terpasang dipagar depan halaman masjid. Sekretaris DKM Al Furqon Haurguelis, H Moh Ali Nurhidayat menjelaskan, keputusan itu merupakan inisiatif dari para pengurus menindaklanjuti imbauan dari beberapa pihak dan berdasarkan rujukan maklumat MUI untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). “Pertimbangannya untuk mencegah wabah Corona, maka meniadakan salat wajib berjamaah hingga keadaan dinyatakan aman oleh pemerintah dan pihak yang berwenang,\" kata dia kepada Radar, Jumat (10/4). Meski tidak ada pelaksanaan salat Jumat dan salat rawatib berjamaah lima waktu ditiadakan, azan lima waktu tetap dikumandangkan dengan menganjurkan umat muslim melaksanakan salat di rumah masing-masing. Sebelumnya, pengurus DKM telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal penyebaran virus Corona di area masjid agar jamaah dapat beribadah seperti biasa. Seperti penyemprotan disinfektan, meniadakan karpet dalam ruangan masjid, menyediakan hand sanitazer maupun merenggangkan saf salat. Namun, pengurus masjid pada akhirnya memutuskan untuk meniadakan Salat Jumat berjamaah sebagai pilihan terakhir untuk menjaga para jamaah ditengah wabah Corona yang semakin meluas. Selain Al Furqon, enam masjid lainnya binaan Muhammadiyah yang berada di Desa Haurgeulis, Cipancuh, Sukajati dan Haurkolot juga menerapkan kebijakan serupa. Bahkan peniadaan salat Jumat berjamaah sudah dilakukan sejak pekan lalu. Hanya saja untuk salat rawatib atau lima waktu, sebagiannya masih melaksanakan namun dengan penerapan SOP pencegahan penyebaran virus Corona. “Untuk masjid dan musala binaan Muhammadiyah sudah sejak dua pekan lalu mematuhi maklumat PP Muhammadiyah dan fatwa MUI tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah Covid-19. Sehingga diambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan secara khusus agar tidak terjadi penularan lebih luas,’’ terang Moh Ali Nurhidayat yang juga ketua PC Muhammadiyah Haurgeulis ini. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: