Indramayu Hadapi Krisis Pengelolaan Sampah Desa: 70,5 Persen Belum Tertangani!

Indramayu Hadapi Krisis Pengelolaan Sampah Desa: 70,5 Persen Belum Tertangani!

KOMPAK: Sekelompok masyarakat Desa Lombang Kecamatan Juntinyuat, memasukkan sampah ke dalam truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu, Rabu (9/4/2025). --radarindramayu.id

Hal ini berkaitan dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, bahwa desa yang tidak mengelola sampah tidak akan menerima bantuan keuangan provinsi.

“Ini bisa menjadi bencana ganda. Tanpa sistem pengelolaan sampah, desa bukan hanya menghadapi masalah lingkungan dan kesehatan, tetapi juga berisiko tidak mendapatkan bantuan provinsi yang sangat penting bagi pembangunan desa,” tegasnya.

BACA JUGA:Fitur Dana Cicil Tidak Tersedia? Ini Cara Mudah Agar Fitur Dana Cicil Muncul di Aplikasi Kamu!

Hilmi mengusulkan beberapa solusi, termasuk pembentukan TPS3R kolektif antar desa, pelibatan Patriot Desa dan BUMDes, serta peningkatan kapasitas kelembagaan desa.

Ia juga mendorong kolaborasi dengan sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil.

“Kami sudah mulai inisiatif seperti Gerakan Ekonomi Sirkular Indramayu (Genius-Ayu), di mana limbah organik diolah jadi pelet alternatif. Ini harus didukung lebih luas,” katanya.

Menurutnya, pelatihan pengelolaan sampah dan pengembangan teknologi seperti mesin pencacah plastik, hingga 3D printing dari daur ulang bisa membuka peluang ekonomi baru bagi desa.

“Kami tidak hanya ingin bersih dari sampah, tetapi juga ingin sampah menjadi sumber daya. Itu butuh dukungan semua pihak,” tutup Hilmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: