CEO Harimau Malaya Blak-Blakan! Malaysia Kesulitan Dapat Pemain Keturunan, Sedangkan Indonesia Lebih Mudah

CEO Harimau Malaya, Rob Friend, akui Malaysia kesulitan dapat pemain keturunan - malaysia_nt/ig - radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - CEO Harimau Malaya, Rob Friend, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai tantangan dan strategi dalam upaya meningkatkan prestasi Timnas Malaysia.
Dalam wawancara dengan Astro Arena, Friend berbicara tentang berbagai hambatan yang dihadapi serta langkah-langkah yang sedang diambil untuk mengembangkan sepak bola Malaysia.
Sebagai sosok yang dipercaya untuk memimpin Harimau Malaya, badan khusus yang dibentuk Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk meningkatkan performa timnas.
Friend menyoroti perbedaan signifikan antara Malaysia dan negara lain, termasuk Indonesia, dalam hal pengembangan pemain diaspora.
BACA JUGA:Thom Haye Punya Ambisi Besar! Targetkan Kemenangan Penuh Lawan Australia dan Bahrain
Di tengah tren negara-negara Asia Tenggara yang aktif merekrut pemain diaspora untuk memperkuat tim nasional mereka.
Menurutnya, Malaysia tertinggal jauh dalam hal sumber daya pemain diaspora dibandingkan Indonesia yang memiliki sebaran luas di berbagai negara.
Kondisi ini membuat Malaysia kesulitan merekrut pemain naturalisasi berkualitas seperti yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.
Friend menegaskan bahwa Malaysia memiliki keterbatasan dalam sumber daya pemain diaspora jika dibandingkan dengan Indonesia.
"Kita harus realistis, Malaysia bukan Indonesia," ujarnya, merujuk pada perbedaan populasi serta jumlah pemain keturunan Malaysia yang tersebar di berbagai negara.
Indonesia, dengan jumlah penduduk yang jauh lebih besar, memiliki lebih banyak opsi dalam hal naturalisasi pemain untuk memperkuat timnas.
PSSI saat ini memang tengah agresif melakukan program naturalisasi guna mendukung ambisi Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Menurut Friend, perbedaan skala ini menjadi tantangan tersendiri bagi Malaysia dalam membangun tim nasional yang kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: