Sering Kebanjiran, Petani di Bangodua Minta Saluran Pembuangan Buk Semuruk Dinormalisasi
MELUAP: PPL BPP Bangodua wilayah binaan Desa Bangodua, sedang memantau debit air di saluran Buk Semuruk yang meluap hingga menggenangi sawah petani, Kamis 23 Januari 2025. --radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID — Petani di Desa/Kecamatan Bangodua minta saluran pembuangan Buk Semuruk dilakukan normalisasi. Pasalnya, setiap musim penghujan saluran tersebut sering meluap yang menyebabkan seluas 30 hektare lahan alami kebanjiran.
Hal itu dialami kelompok tani Gambreng yang mana sawah milik petani masuk kelompoknya terendam air, sehingga membuat petani tidak dapat menjalankan aktivitasnya bertani.
"Benih untuk tanam di demplot Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) luas sawahnya seluas 1,5 hektare yang baru tebar, hanyut terbawa arus luapan air," ujar ketua Poktan Gambreng Bambang, Kamis 23 Januari 2025.
Hal tersebut menyebabkan petani tidak dapat melaksanakan kegiatan bertaninya dengan baik, karena lahan-lahan terendam air, susah untuk dilewati.
Bambang mengungkapkan, pihaknya berharap instasi terkait dapat melakukan upaya normalisasi saluran, agar setiap musim hujan luapan air tidak membanjiri sawah.
BACA JUGA:Demi Wujudkan Proker GP Ansor Jabar, Seluruh Kader GP Ansor Indramayu Akan Dikerahkan!
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bangodua wilayah binaan Desa Bangodua, Sugianto mengatakan, pihaknya telah melaporkan dan mendata jumlah sawah yang terendam oleh luapan saluran pembuangan Buk Semuruk, termasuk demplot yang akan dijadikan lahan penerapan Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).
"Kita data semua ada sekitar 35 hektare, solusinya ya saluran harus ada pengurusan, kedepan semoga ada normalisasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: