Pengenalan Warisan Kebudayaan Indramayu Berbasis Web dan AR, Upaya Pelestarian Budaya Lokal di Era Digital

Pengenalan Warisan Kebudayaan Indramayu Berbasis Web dan AR, Upaya Pelestarian Budaya Lokal di Era Digital

SIMBOLIS: Penyerahan aplikasi AR dan Web dari tim Polindra kepada Disdikbud melalui Kepala Disdikbudz H Caridin SPd MSi.--radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – Tim dosen dari Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Indramayu (Polindra), yang terdiri dari Robieth Sohiburoyyan, Iryanto, dan Mohammad Yani, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu. Kegiatan ini bertemakan Pengenalan Warisan Kebudayaan Indramayu Berbasis Web dan AR (Augmented Reality).

Dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Caridin, S.Pd., M.Si., serta Kepala Bidang Kebudayaan, Hj. Uum Umiati, S.E., M.M., beserta seluruh pegawai bidang kebudayaan.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan platform web dan aplikasi AR yang mengangkat kebudayaan Indramayu. 

Dalam kesempatan tersebut, tim dosen Polindra mempresentasikan serta menyerahkan hasil karya mereka yang berupa portal web dan aplikasi AR kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu. 

Web dan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, terhadap berbagai warisan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu.

BACA JUGA:Pelatih Kopenhagen Masih Ingin Pertahankan Kevin Diks, 'Apa yang Bisa Saya Katakan?'

Penyusunan web dan aplikasi AR ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi oleh kebudayaan lokal Indramayu, di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi. 

Interaksi budaya luar dengan budaya lokal semakin intens, yang berpotensi menyebabkan budaya tradisional Indramayu terkikis dan terpinggirkan. 

Minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap kebudayaan lokal pun semakin menurun. 

Padahal, Indramayu memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, seperti berokan, dombret, genjring umbul, jidur, macapat, renteng, ronggeng ketuk, rudat, sampyong, sandiwara, sintren, tarling, tayuban, topeng, terbang, wayang golek cepak, wayang purwa, dan masih banyak lagi.

Melalui penerapan web dan aplikasi AR ini, diharapkan dapat memberikan kemudahan akses informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat, mengenai pentingnya pelestarian kebudayaan lokal. 

Aplikasi AR memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan objek budaya secara lebih intensif, memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendalam.

BACA JUGA:Kevin Diks Nampaknya Positif Berlayar ke Bundesliga, Sudah Masuk Radar Borussia!

Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam memperkuat pelestarian budaya lokal, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Indramayu Tahun 2021-2026. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: