Gen Z Abadikan Momen di Bangunan Bersejarah: Ini Tentang Estetika Foto dan Menghargai Masa Lalu!

BACA JUGA:Proses Naturalisasi Ole Romeny Tertunda? Arya Sinulingga Beberkan Penyebabnya!

Lebih lanjut, kata Dedy, hilangnya budaya leluhur di era modern sungguh disayangkan. Terlebih bagi anak-anak muda alias Gen-Z, saat ini lebih condong mengadopsi budaya luar dibandingkan budaya Nusantara.

"Ini tentu sebuah tantangan besar bagi kita khususnya Tim Ahli Cagar Budaya, yang akan menatap Indonesia Emas tahun 2045," kata dia. 

Hal senada diungkapkan H. Caridin, S.Pd, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu. 

Ia mengapresiasi generasi Z yang mempunyai ketertarikan dalam sejarah dan budaya daerah. 

"Alhamdulilah gen-Z mengakui sejarah. Generasi Z harus belajar dan menggali sejarah, serta generasi Z harus cinta budaya daerah," ujarnya. 

Pada hari Senin (10/12/24), TACB bersama Disdikbud Indramayu resmi menetapkan tiga bangunan diduga cagar budaya menjadi bangunan cagar budaya, dalam sidang kajian penetapan dan rekomendasi cagar budaya. 

Tiga bangunan tersebut adalah Landraad (eks gedung peradilan zaman Belanda yang terletak di sebelah timur Alun-Alun Puspawangi), kemudian Gebeo (salah satu gedung yang terletak di kawasan perkantoran PT PLN (Persero) Jalan Letjen S. Parman), dan Gedung Duwur, eks kantor Asisten Residen Indramayu yang terletak di perumahan TNI, Desa Penganjang, Kecamatan Sindang). 

Dengan demikian, maka saat ini Kabupaten Indramayu memiliki 6 cagar budaya, yaitu: 

1. Pendopo Indramayu,
2. Masjid Kuno Bondan,
3. Menara Air PDAM Indramayu,
4. Landraad,
5. Gedung Duwur, dan
6. Gebeo. 

Landraad, Gedung Duwur, dan Gebeo baru ditetapkan oleh TACB dan Disdikbud. Kemudian status cagar budaya terhadap ketiganya akan dikukuhkan oleh Bupati Indramayu dalam waktu dekat. 

Sumber: