Gen Z Abadikan Momen di Bangunan Bersejarah: Ini Tentang Estetika Foto dan Menghargai Masa Lalu!

RADARINDRAMAYU.ID – Keberadaan bangunan-bangunan bersejarah di Indramayu menyita perhatian beberapa pihak, termasuk kalangan Gen-Z. Mereka banyak mengabadikan momen di beberapa bangunan tersebut. 

Salah satunya adalah Iko Rizqonah, alumnus Universitas Wiralodra (Unwir) itu mengabadikan momen wisudanya di Pendopo Indramayu dan Landraad, pada Oktober 2024 lalu. 

"Alasan aku menjadikan Pendopo Indramayu sama Landraad untuk foto wisuda, karena arsitektur bangunannya keren dan estetik," ujar Iko kepada Radar Indramayu, Rabu, 11 Desember 2024. 

Iko mengabadikan momen wisudanya di Landraad. --radarindramayu.id

Ia menginginkan adanya rasa bangga dalam diri Gen-Z atau orang seumurannya, tentang bangunan yang menjadi saksi bisu perjalanan Indramayu dari masa ke masa. 

"Aku juga pengen teman-teman aku dan pemuda-pemudi seumuran aku, tuh, memiliki rasa bangga bahwa di Indramayu berdiri bangunan bersejarah yang tetap kokoh meski dimakan waktu. Dan juga bisa dijadikan ikon Indramayu," tambah Iko. 

BACA JUGA:Jadwal Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024, Lengkap dengan Prediksi Susunan Pemain

Iko menegaskan bahwa ia berfoto di Pendopo Indramayu dan Landraad bukan semata karena estetika foto. 

"Selain estetika foto, ini juga tentang menghargai masa lalu," tegasnya. 

Selain Landraad, Iko juga menjadikan Pendopo Indramayu sebagai latar belakang foto momentum wisudanya. --radarindramayu.id

Sementara itu, Dedy S. Mushasi, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), mengapresiasi para Gen-Z yang mengabadikan momen di bangunan tinggalan masa lalu. 

"Sangat mengapresiasi adanya Gen-Z di Kabupaten Indramayu yang menyukai tinggalan-tinggalan masa lalu. Kita tahu Gen-Z adalah generasi pembelajar yang mandiri dan banyak ingin tahunya," ujar Dedy kepada Radar Indramayu, Rabu, 11 Desember 2024. 

Menurut Dedy, Tim Ahli Cagar Budaya akan mengarahkan/mengedukasi masyarakat Indramayu terutama Gen-Z, untuk tetap melestarikan tinggalan masa lalu. 

"Untuk itu, embrio cinta terhadap tinggalan budaya ini sudah ada pada diri gen-Z, tinggal kita yang mengarahkan sehingga bagaimana agar tinggalan-tinggalan budaya yang ada di sekitar kita ini tidak hilang, atau dihilangkan oleh generasi berikutnya," ungkap Dedy.

Sumber: