Ketum PSSI Erick Thohir Puji Pengorbanan Pemain Keturunan untuk Memperkuat Timnas Indonesia
Erick Thohir Bicara Soal Pengorbanan Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia -Kemenpora-Radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID- Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, baru-baru ini memuji perjuangan besar yang harus dilalui oleh para pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia.
Hingga saat ini, Timnas Indonesia diperkuat oleh 14 pemain diaspora, termasuk Kevin Diks yang baru bergabung pada awal November dan menjalani debutnya bersama Skuad Garuda saat melawan Jepang (15/11).
Kehadiran mereka sangat penting untuk membantu Indonesia mencapai prestasi lebih tinggi di dunia sepak bola, terutama untuk lolos ke Piala Dunia, yang sudah lama menjadi impian.
Erick Thohir menyoroti dedikasi luar biasa yang mereka tunjukkan. Keputusan untuk memperkuat Timnas Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Para pemain diaspora harus rela melepaskan kewarganegaraan negara asal mereka, meninggalkan keluarga, dan menghadapi risiko cedera di tengah karier yang sedang berkembang.
"Mereka (pemain keturunan) itu bisa datang ke Indonesia dengan segala pengorbanan, mereka itu benar-benar melepas warga negara, mereka juga harus menyelesaikan main (langsung) balik ke klub, ada risiko cedera.” Jelasnya.
Erick juga menyebutkan bahwa Kevin Diks, yang baru bergabung, harus menghadapi cedera saat membela Timnas Indonesia, yang menambah tantangan bagi kariernya di klub, FC Copenhagen.
"Ini juga diluar dugaan untuk Kevin Diks sendiri," tambahnya.
BACA JUGA:Kebiasaan Unik di Timnas Garuda, Ospek Jongkok Challenge Kevin Diks Ditunda Nanti Maret 2025
Lebih lanjut, Erick Thohir menegaskan bahwa pemain diaspora yang memperkuat Timnas Indonesia tidak mendapatkan kompensasi finansial apapun. Mereka bergabung semata-mata karena keinginan tulus untuk membantu Indonesia bersaing di level dunia.
“Memperkuat tim nasional Indonesia tidak dapat apa-apa, dalam arti benar-benar mereka merah-putih saja mereka tidak ada kompensasi apa-apa,” ujar Erick.
Dengan kata lain, dedikasi mereka didorong oleh semangat nasionalisme, bukan oleh iming-iming materi. Menurut Erick Thohir, meskipun tanpa imbalan finansial, para pemain keturunan ini bergabung untuk menjadi bagian dari sejarah Timnas Indonesia.
“Jadi kita juga harus mengerti bahwa mereka bergabung ini karena sebuah proyek besar, mereka ingin menjadi bagian dari sejarah,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: