Banyak Pemain Naturalisasi, Eks Pemain PSM Makassar Ini Sebut Sepak Bola Di Indonesia Tidak Ada Apa-Apanya!
Anco Jansen sebut sepak bola di Indonesia tidak ada apa-apanya- -radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Eks pemain PSM Makassar, Anco Jansen, memberikan pandangannya yang kontroversial tentang kondisi sepak bola di Indonesia dalam sebuah podcast yang berjudul Voetbalpraat.
Dalam perbincangan tersebut, Jansen dengan lugas menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat miskin, sehingga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga.
Menurutnya, meskipun keadaan ekonomi negara terbatas, mayoritas penduduk memiliki smartphone, dan media sosial seperti Instagram telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa popularitas media sosial telah menciptakan realitas di mana semua orang terhubung, meskipun infrastruktur dan fasilitas pendukung olahraga di tanah air jauh dari standar yang seharusnya.
Anco Jansen mengungkapkan pengalamannya selama masa pandemi, di mana ia harus bermain dalam situasi yang sangat sulit.
“Ya itu terutama karena media sosial. Saya main di sana saat pandemi. Indonesia negara sangat miskin, tapi semua punya smartphone dan Instagram sangat populer di sana,” ujarnya.
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa meski teknologi berkembang pesat dan akses informasi pun mudah, kenyataan di lapangan olahraga tidak sejalan dengan kemajuan tersebut.
Menurutnya, salah satu bukti nyata adalah ketika ia menerima saran untuk tidak mengakses media sosial selama dua hari apabila gagal mencetak gol.
Kritik tajam tersebut menggambarkan betapa tekanan dan ekspektasi dari dunia maya dapat menambah beban mental bagi pemain yang tengah berjuang mengukir prestasi.
Selain mengomentari kondisi media sosial dan ekonomi, Jansen juga menyoroti fenomena pemain berdarah Belanda-Indonesia yang memilih untuk membela Timnas Indonesia.
Ia menyebut bahwa para pemain naturalisasi ini mendapatkan jutaan pengikut di media sosial, yang membuat mereka tampak menarik di mata publik.
“Fasilitas, akademi, pelatih di sana terbatas. Itu cukup menjelaskan. Itu yang saya pahami. Para pemain naturalisasi mendapat jutaan pengikut dan menjadi menarik perhatian,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
