Asosiasi Sepak Bola Oman Mengecam Netizen Indo karena 'Serangan Tak Beralasan' ke Wasit Ahmed Al Kaf

Asosiasi Sepak Bola Oman Mengecam Netizen Indo karena 'Serangan Tak Beralasan' ke Wasit Ahmed Al Kaf

Asosiasi Sepak Bola Oman Mengecam Netizen Indo karena 'Serangan Tak Beralasan' ke Wasit Ahmed Al Kaf-ist/CNN-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID – Drama antara wasit Ahmed Al Kaf dan netizen Indonesia masih berlanjut, Asosiasi Sepak Bola Oman mengecam netizen indo karena serangan tak beralasan pada wasit Ahmed Al Kaf.

Drama yang tejadi pada Selasa, 10 Oktober 2024 lalu pada laga antara Timnas Indonesia melawan Bahrain di Al Riffa dengan skor akhir 2-2 masih berlarut hingga sekarang.

Setelah PSSI mengirim protes terkait kinerja wasit berkepala plontos tersebut ke AFC, mereka menolak permohonan protes tersebut.

Bahkan Asosiasi Sepak bola Oman mengutuk keras serangan tak beralasan yang menggunakan ancaman dan intimidasi kepada wasit internasional Oman, Ahmed Al Kaf beserta rekan-rekannya.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Tuai Kritikan Soal Rotasi Pemain Timnas Indonesia Saat KO Dari China, Tagar STY Out Ramai di X

BACA JUGA:Mees Hilgers Jadi Buah Bibir karena Dilirik Como FC Jadi Pengganti Varane, Tanda El Nyengir Pindah Klub?

Memang, kepemimpinan wasit tanpa rambut ini saat laga Indonesia melawan Bahrain sangat dipertanyakan kenetralannya.

Karena berkat dirinya, Skuad Garuda gagal membawa pulang 3 poin dari Bahrain. 

Laga yang seharusnya terhenti pada menit ke 90 + 6’ tersebut hanya harapan palsu yang diberikan.

Sehingga pada menit ke 90 + 9’, Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2 lewat sepakan Mahroon.

Melansir dariakun Instagram @panditfootball, Asosiasi sepak bola Oman tersebut mengatakan bahwa mereka tidak menerima perlakukan yang ‘tidak terhormat’.

BACA JUGA:Kemenpora Ungkap Masih Belum Terima Berkas Kevin Diks dari PSSI, Masih Bisa di November Tapi..

BACA JUGA:Kemenpora Buka Suara Soal Berkas Kevin Diks yang Belum diproses, Tidak Bisa di November?

Mereka juga menekankan bahwa pihaknya bekerja di bawah ‘profesionalisme’ dan penerapan ‘transparansi’ di level tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: