Senyum Harapan di Usia Senja Mimi Sunarih Perajin Terakhir Tenun Gedogan 

Senyum Harapan di Usia Senja Mimi Sunarih Perajin Terakhir Tenun Gedogan 

LESTARIKAN: Mimi Sunarih (70) tahun sedang melakukan aktivitas menenun di kediamannya di Gang Kesan, Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Sabtu(12/10/2024).-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

Meskipun warga yang ikut pelatihan baru bisa sebatas proses menenun saja, namun Mimi Sunarih mengaku bahagia bisa mengajarkan dan menurunkan kemampuannya dalam menenun.

Sehingga ada cikal bakal penerus Tenun Gedogan di Kabupaten Indramayu, selain dirinya.

"Senang ada yang bisa melanjutnya perjuangan mimi untuk mempertahankan dan melestarikan warisan leluhur Tenun Gedogan, di Desa Juntikebon," ungkap Mimi Sunarih.

Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli mengungkapkan sebagai salah satu perusahaan produsen energi nasional, Pertamina memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi menjaga dan melestarikan warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh leluhur.

BACA JUGA:Tegas! Arya Sinulingga Sindir Sekjen AFC dari Malaysia Datuk Seri Windsor John: Jangan Bilang Belum Sampai

Salah satunya Tenun Gedogan yang berasal dari Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

"Tenun Gedogan ini adalah warisan Wastra Nusantara yang wajib kita jaga, karena perajin tinggal satu orang itu pun usianya sudah sepuh."

"Dibutuhkan upaya dari semua pihak, termasuk dari Pertamina untuk menjaga jangan sampai warisan budaya yang kaya akan makna filosofi hilang termakan perkembangan zaman," ujarnya.

Minimnya tingkat minat generasi muda untuk mempelajari cara menenun, dan beberapa faktor lainnya.

BACA JUGA:PT. Harum Tours Gelar Seminar ATALLAH, Berangkat Umrah Dulu dan Bayar Belakangan

Seperti keterampilan menenun membutuhkan keuletan karena terdapat berbagai tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum proses tenun, menjadi alasan utama semakin langkanya perajin Tenun Gedogan Juntinyuat.

"PT KPI RU VI Balongan berkomitmen mendukung pelestarian budaya, agar Tenun Gedogan tetap eksis tidak punah atau hilang."

"Di tahun pertama ini terlebih dulu ditahap pengenalan Tenun Gedogan ke masyarakat khususnya generasi muda, kabar baiknya sudah ada 7 sampai 10 orang rutin ikut pelatihan menenun diantaranya masih berusia muda," kata Zulkifli.

Upaya untuk menjaga warisan Wastra Nusantara di Kabupaten Indramayu tersebut, ditunjukan PT KPI RU VI Balongan dengan memberikan bantuan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

BACA JUGA:AFC Buka Suara Keluhan PSSI Soal Wasit Ahmed Al Kaf, Katanya Tidak Ada Keluhan Resmi dari PSSI?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: