Pemain Naturalisasi Masih Undang Pro Kontra, Erick Thohir: Jangan Pernah Mempertanyakan Merah Putih Mereka

Pemain Naturalisasi Masih Undang Pro Kontra, Erick Thohir: Jangan Pernah Mempertanyakan Merah Putih Mereka

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Menteri Hukum dan HAM Suptratman Andi Agtas melaksanakan pertemuan terkait kesepahaman mengenai pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.-Kemenkum-HAM-radarindramayu.id

“Saya rasa apa yang sedang kita sedang lakukan, semua sesuai aturan pemerintah karena harus mengangkat sumpah,” tandasnya.

Langkah Naturalisasi untuk Prestasi

BACA JUGA:Kekalahan Bersejarah Indonesia dari Bahrain, Skor Sampai 10-0, Pelatih Lawan Yakin Bisa Memberi STY Kekalahan

BACA JUGA:Erick Thohir Beri Peringatan kepada Timnas Indonesia untuk Tidak Mudah Terprovokasi Oleh Bahrain

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PSSI menjelaskan bahwa proses naturaliasi pemain bukan sekadar jalan pintas,

Timnas Indonesia harus mempunyai target dan bisa berbicara di pentas internasional dan hal tersebut penting untuk peningkatan kualitas.

“Kita harus punya target untuk perbaikan prestasi. Cara-caranya pun terhormat. Aturan FIFA menjelaskan bahwa setiap negara boleh melakukan naturalisasi,” tandasnya.

Langkah yang dilakukan negara-negara lain juga sama. Misalnya, Timnas Belanda banyak keturunan Suriname.

BACA JUGA:Suka Main Curang, Erick Thohir Peringatkan Timnas Indonesia untuk Berhati-Hati Melawan Bahrain 'Jangan Lengah'

BACA JUGA:Main Licik! Indonesia Diharapkan Berhati-Hati Terhadap Suporter Bahrain

Prancis juga banyak pemainnya dari negara koloni. Spanyol pernah naturalisasi Costa dari Brazil. Begitu juga Timnas Italia pernah naturalisasi pemain Argentina.

“Sepakbola adalah event global. Semua terbuka menurut aturan FIFA. Pemain naturalisasi bisa dilakukan kepada pemain yang bermain di liganya selama 5 tahun atau memiliki darah kakek - nenek, ibu – bapak,” paparnya.

Dia pun memastikan bahwa PSSI dan pemerintah memiliki komitmen yang sama yakni mencari talenta terbaik di luar negeri berdarah Indonesia untuk memperkuat tim nasional.

“Saya dan pak menteri komitmennya sama, kita ingin mencari talenta terbaik di luar negeri untuk memperkuat tim nasional. Pilihannya yang mempunyai darah Indonesia. Pembentukan tim nasional ini bukan jangka pendek,” bebernya.

BACA JUGA:Abas Assafah Abdul Jalil, Pimpinan Yabujah yang Bersahaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: