TPM Prodi D3 Keperawatan Polindra Canangkan Gerakan Cegah Stunting

TPM Prodi D3 Keperawatan Polindra Canangkan Gerakan Cegah Stunting

CEGAH STUNTING: Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Polindra memberikan materi terkait pencegahan stunting Saung Sahabat Anak Indramayu Desa Temiyang Kecamatan Kroya, belum lama ini.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) dari Program Studi D3 Keperawatan Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) canangkan gerakan cegah stunting di Kabupaten Indramayu.

Tim Pengabdian Masyarakat yang diketuai oleh Evi Supriatun SKep Ns M Kep. melakukan edukasi kesehatan tentang Pencegahan Stunting bersama dengan dosen Keperawatan lainnya yaitu Dr H Marsono MPd, dan Nafisah Itsna Hasni M Psi.

Kegiatan upaya pencegahan stunting kali ini dilakukan di Saung Sahabat Anak Indramayu Desa Temiyang Kecamatan Kroya dengan salah satu materinya terkait edukasi kesehatan yang difasilitatori oleh mahasiswa-mahasiswa keperawatan Prodi D3 Keperawatan Politeknik Negeri Indramayu (Polindra), belum lama ini.

Kegiatan juga di ikuti warga sekitar, termasuk anak-anak di luar Panti Saung Sahabat Anak sebanyak 30 anak, dan dari Panti Saung Sahabat Anak Indramayu sebanyak 50 anak, Selain itu, kegiatan tersebut juga di ikuti oleh ibu-ibu di sekitar Desa Temiang yang ikut mendengarkan edukasi kesehatan tentang Pencegahan Stunting pada Anak-Anak.

BACA JUGA:Asyik! Ribuan PJU Sudah Terpasang Lewat Program Dekat

BACA JUGA:Sosialisasikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Polindra, Evi Supriatun SKep Ns MKep mengatakan edukasi kesehatan tentang stunting diberikan dengan metode Photovoice  dimana anak-anak memahami materi dari gambar-gambar yang disajikan oleh pemateri yang dimuat pada kartu. Anak-anak melihat gambar yang berkaitan dengan kondisi stunting. Pemateri membantu anak menceritakan apa yang dilihat dan menginterpretasikan makna dari gambar kaitannya dengan upaya-upaya untuk mencegah stunting pada anak.

"Dengan menggunakan media gambar, anak-anak akan lebih menarik pada materi yang disampaikan dibandingkan dengan ceramah saja," ujarnya.

Selain itu, anak-anak diberikan kesempatan untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga materi tersebut lebih dipahami oleh teman-teman yang lainnya. Sehingga metode photovoive pada edukasi kesehatan ini berfokus pada gambar dan pernyataan-pernyataan anak-anak dari melihat gambar yang dilihatnya.

Dikatakan Evi Metode ini sangatlah sesuai untuk menjelaskan stunting pada anak-anak sehingga lebih mudah dipahami khususnya upaya-upaya pencegahan stunting, sedangkan materi yang diberikan mulai dari pengertian stunting, penyebab stunting, tanda dan gejala stunting dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang tua untuk mencegah stunting.

BACA JUGA:Kemenag Buka Jadwal Pelunasan Biaya Haji Khusus

BACA JUGA: Pemerintah akan Tampung Pengungsi Rohingya, Tapi Hanya Sementara

"Edukasi kesehatan menjadi wujud nyata sebagia gerakan pencegahan stunting pada anak-anak di Kabupaten Indramayu, untuk memantapkan pemahaman pada materi pencegahan stunting kami juga membuka sesi diskusi," ujarnya.

Kepala Panti Saung Sahabat Anak Indramayu,  M. Adi Wijaya menyampaikan ucapan terima kasih dengan terselenggaranya edukasi kesehatan dengan sasaran orang tua dan  anak-anak di sekitar Panti Saung Sahabat Anak di Desa Temiang Kecamatan Kroya, dengan adanya kegitan tersebut, anak-anak mendapatkan materi tentang mencegah stunting dan makanan yang bergizi.

"Kegiatan penyuluhan  kesehatan tentang Stunting ini sangat memberikan manfaat, kami mengharapkan kegiatan ini dapat dilakukan lagi. Kegiatan ini juga mendukung program Pemerintah terkait program stunting, terutama di Desa Temiyang Kroya yang masih membutuhkan penyuluhan dan dukungan dari pemerintah," tuturnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: