Strategi Presiden Jokowi: Pertahankan Kandungan Lokal, Kuasai Pasar Digital Indonesia

Strategi Presiden Jokowi: Pertahankan Kandungan Lokal, Kuasai Pasar Digital Indonesia

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga kedaulatan digital.-IST-

 

JAKARTA, RADARINDRAMAYU.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya melindungi kedaulatan digital Indonesia dengan menjaga aset digital serta mempertahankan produk dalam negeri di pasar digital. 

Pernyataan ini disampaikan saat pengarahannya kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Istana Negara.

“Kita harus melindungi kedaulatan digital kita dan benar-benar kita pertahankan kandungan lokal, barang lokal. Kalau tidak bisa 100 persen, setidaknya 90 persen atau 80 persen kandungan lokalnya. Jaga betul aset digital kita, termasuk data, informasi, dan akses pasar, karena semua ini dapat berpengaruh pada politik," ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Oleh karena itu, Presiden meminta agar talenta-talenta digital dipersiapkan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga menjadi pemain utama.

BACA JUGA:Rotator Biru Menyala, Polsek Sindang Indamayu Tingkatkan Keamanan lewat Patroli Malam

"Ini menyiapkan pemain-pemain ini yang memerlukan kerja keras karena waktunya kita dibatasi oleh limit waktu. Teman-teman saya menyampaikan waktunya hanya dua tahun dari tahun kemarin, pertengahan tahun kemarin, hanya dua tahun, bagaimana kita bisa menyiapkan talenta-talenta digital kita, ini bukan barang yang mudah," tuturnya.

Selanjutnya, Kepala Negara menekankan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen, tetapi harus menjadi produsen.

Presiden mengungkapkan bahwa dari 123 juta masyarakat yang bertransaksi di pasar digital, 90 persen barang yang dibeli merupakan barang impor.

"Kalau produk kita sendiri kita taruh di e-commerce masih bagus, tapi 90 persen barang impor. Karena harganya sangat murah. Bahkan baju, kemarin ada yang dijual berapa? Rp5 ribu artinya di situ ada predatory pricing, sudah mulai bakar uang yang penting menguasai data, menguasai perilaku, ini semua kita harus mengerti mengenai ini," ucap Presiden.

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Seafood Enak, Begini Cara Masaknya, Dijamin Bakal Ketagihan

Kepala Negara juga menekankan pentingnya agar produk dalam negeri mendominasi pasar digital. "Syukur kita bisa masuk ekspor ke negara-negara--enggak usah jauh-jauh di ASEAN dulu kita kuasai. Jangan sampai kita lena dalam hitungan bulan, enggak mau saya terkena penjajahan era modern. Jangan mau kita terkena juga kolonialisme di era modern ini, kita nggak sadar tahu-tahu kita sudah dijajah secara ekonomi," tandas Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto. (rls)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: