Kawasan Rebana, Wagub Uu: Masyarakat Harus Siap Sejak Dini

Kawasan Rebana, Wagub Uu: Masyarakat Harus Siap Sejak Dini

HADIRI DIALOG: Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat dialog penguatan nilai budaya lokal, Selasa (15/8), di Goa Sunyaragi Kota Cirebon.-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Cirebon menjadi kawasan Rebana. Masyarakatnya harus siap, termasuk menyiapkan sejak dini. Hal ini dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat dialog penguatan nilai budaya lokal, Selasa (15/8), di Goa Sunyaragi Kota Cirebon.

Kata Wagub, jangan sampai masyarakat tidak siap, sehingga kalah dengan masyarakat luar Jabar yang masuk ke kawasan Rebana. Jika dulu zaman orde baru pemerintah menitik tekankan pembangunan di wilayah Bodetabek (Bogor Depok dan Bekasi), sekarang kawasan itu sudah penuh sesak dan  padat. Jabar sekarang lebih fokus pembangunan kepada kawasan pantura.

Khususnya wilayah Cirebon dan sekitarnya. Makanya, sarana inti di kawasan Rebana sudah disempurnakan. Ada Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban, Subang. "Kota bisa maju karena koneksivitas sudah bagus," tandasnya.

Jabar juga berencana melakukan pembangunan rel kereta api ke kawasan Rebana supaya lebih maju dan lebih sejahtera, serta memanfaatkan potensi yang ada. "Jangan sebaliknya. Yang diharapkan, Cirebon maju Cirebon hebat. Tapi masyarakat Cirebon tidak  siap memanfaatkan ini. Jangan salahkan kalau Cirebon diisi orang luar Jabar," katanya.

BACA JUGA:Meriahkan Hari Kemerdekaan RI, APFI Tebar 1000 Bendera Merah Putih

BACA JUGA:Parpol Pengusung Diminta Segera Daftarkan Calon Wakil Bupati Pengganti Lucky Hakim

Sementara itu, dalam dialog, Uu memberikan pesan kepada para pelajar kemarin. Pelajar, kata Uu, mesti memiliki nilai-nilai budaya lokal. Dialog penguatan nilai budaya lokal dilakukan di depan pelajar SMA, Selasa (15/8), di Goa Sunyaragi. Masih kata Wagub, kegiatan ini bagian dari pelestarian budaya Jawa Barat.

Ada 27 kota dan kabupaten di Jabar, dengan seni dan budaya berbeda. Hal ini merupakan aset. Dengan budaya yang dimiliki, bisa membentengi diri dari budaya yang tidak  bermanfaat. Yang paling berbahaya adalah budaya yang merusak karakter masyarakat Jabar. Makanya, kekhawatiran budaya lokal yang hilang, maka budaya perlu dilestarikan kepada anak muda. "Jangan sampai orang Cirebon tidak tahu kesenian khas Cirebon," tandasnya.

Pihaknya berharap, kegiatan ini menumbuhkan cinta kepada nilai budaya lokal.  Di siai lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar, Beni Bahtiar mengatakan, kegiatan ini tindak lanjut, digelar setiap tahunnya melalui Riksa Budaya. Hal itu supaya siswa memahami tradisi nilai-nilai budaya.

Di Jawa Barat  ada tiga budaya, yakni Sunda Betawi, Sunda Cirebon dan Sunda Priangan. Makanya, harus memahami betul tradisi orang tua dulu, karena budaya adalah warisan. "Jabar sudah memiliki 156 sertifikat warisan budaya tak benda," ujar Beni.

BACA JUGA:Wagub Uu Dialog Penguatan Nilai Budaya Lokal di Goa Sunyaragi

BACA JUGA:Tips Menyimpan Daun Kemangi Supaya Tidak Mudah Menghitam, Ikuti Caranya

Beni menjelaskan, dialog penguatan nilai budaya lokal diikuti sebanyak 230 siswa SMA dan SMK. Mereka ini pelajar pilihan.

Sementara itu, Qakil Walikota Cirebon Eti Herawati mengapresiasi dialog penguatan nilai budaya lokal. Kota Cirebon, kata Eti, menjadi salah satu kota yang memiliki budaya cukup banyak. Diskusi kali ini memberikan dorongan positif. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: