Rusia dan Ukraina Menunjukkan Harapan Perdamaian Walaupun Ada Syarat

Rusia dan Ukraina Menunjukkan Harapan Perdamaian Walaupun Ada Syarat

Tentara--

INGGRIS, RADARINDRAMAYU.ID  - Menurut Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrey Kelin, perang Rusia-Ukraina akan segera berakhir dan damai akan tercapai. Namun, Kelin menjelaskan bahwa perdamaian ini tidak akan dicapai tanpa syarat.

Dalam wawancara dengan BBC pada 28 Mei, Andrey Kelin mengungkapkan bahwa syaratnya adalah tidak ada lagi ancaman dari Ukraina terhadap Rusia dan perlakuan yang sama terhadap warga Rusia yang tinggal di Ukraina.

Menurut Kelin, perlakuan warga keturunan Prancis di Belgia atau Italia dan Jerman di Swiss adalah contoh yang baik, yang semuanya diperlakukan sama di negaranya masing-masing. Kelin menyebut bahwa nasionalisme ekstrem yang terjadi di Ukraina dalam beberapa tahun terakhir, adalah hal yang melanggar Deklarasi Hak Asasi Manusia.

Saat ini, Rusia berusaha membebaskan Donbass dari pendudukan dan Kelin menjelaskan bahwa militer Rusia saat ini mencoba mengatasi situasi ini. Kelin mengatakan bahwa ide untuk mendinginkan konflik secara umum tidak akan menciptakan kerangka perdamaian yang stabil dan berkelanjutan di Eropa. Namun, dia menyebutkan bahwa Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik di Ukraina, meskipun dia berpikir bahwa eskalasi konflik ini berisiko meluas dengan pasokan senjata kepada Ukraina.

BACA JUGA:Chery OMODA 5, SUV Crossover Premium Bergaya Futuristik, Hadir Pada IIMS Surabaya 2023

BACA JUGA:Insan Mutu RU VI Rain 7 Penghargaan Inovasi Dalam APQ Awards 2023

Kelin juga mengungkapkan kesulitan untuk mencapai perdamaian karena adanya larangan Presiden Ukraina untuk bernegosiasi dengan Rusia. "Kita bisa berdamai esok, jika pihak Ukraina siap bernegosiasi, tapi saya khawatir saat ini tidak ada prasyarat untuk itu, karena Presiden Ukraina mengharamkan negosiasi apa pun," kata dia.

Penyelesaian konflik Rusia-Ukraina memang terus menjadi perhatian internasional selama bertahun-tahun. Konflik ini berawal dari kekhawatiran Rusia terhadap angkatan laut Ukraina, kemudian meluas menjadi bentrokan militer yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan ekonomi di Ukraina.

Rusia juga terkena dampak dari sanksi internasional atas keputusannya yang mengejutkan pada tahun 2014 untuk menduduki Krimea. Berbagai upaya untuk mendinginkan konflik sudah dilakukan dengan sejumlah perjanjian damai, tetapi belum ada yang berhasil memberikan hasil yang signifikan.

Namun, rencana damai baru ini mungkin menjadi tanda positif, karena Rusia dan Ukraina sama-sama menyatakan keinginan untuk mencapai perdamaian. Syarat-syarat Rusia untuk berdamai memang harus dipertimbangkan, tetapi upaya damai harus terus diperjuangkan untuk mencegah eskalasi yang lebih buruk lagi.

BACA JUGA:Bupati Nina : Indramayu Miliki Potensi Besar di Bidang Perikanan

BACA JUGA:Natasha Rizki Tidak Lagi Gunakan Cincin Kawin

Kelin tak beranggapan mendinginkan konflik sebagai ide yang baik. "Ide ini tidak akan menciptakan kerangka untuk perdamaian yang stabil dan berkelanjutan di Eropa," ucapnya, dikutip dari antara.

Kelin menegaskan bahwa doktrin nuklir Rusia tak mempertimbangkan penggunaan nuklir dalam konflik di Ukraina. Namun, Keli mengkhawatirkan eskalasi konflik yang kian meluas dengan merujuk pasokan senjata kepada Ukraina. (bbc/antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: