Kelapa Muda Lokal Langka, Pedagang Datangkan dari Luar Daerah

Kelapa Muda Lokal Langka, Pedagang Datangkan dari Luar Daerah

DARI LUAR DAERAH – Pedagang kelapa muda laris manis diburu pembeli selama bulan puasa. Produksi lokal minim, mereka memilih mendatangkan kelapa muda dari luar daerah.--

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID  - Omzet pedagang kelapa muda selama bulan puasa melonjak tajam. Namun sayangnya, rezeki nomplok berkah bulan Ramadan tak dinikmati para petani kelapa di Bumi Wiralodra.

Pasalnya, belakangan diketahui para pedagang memilih mendatangkan komoditas pertanian itu dari luar daerah. Lantaran pasokan kelapa dari wilayah Kabupaten Indramayu sangat minim jika tidak disebut langka.

Naim, salah seorang pedagang kelapa muda di tepi jalan raya Anjatan membenarkan. “Saya ambil dari Ciamis,” ucap dia kepada Radar, kemarin.

Sepengetahuannya, kondisi ini terjadi sejak lama. Kelapa lokal mampu kuasai pasar. Kalaupun ada, jumlahnya terbilang sangat sedikit. Tidak cukup untuk memenuhi permintaan pembelian. Apalagi, jumlah pedagang kelapa muda dibulan puasa menjamur.

BACA JUGA:Perkuat Kontribusi Bagi Masyarakat dan Negara, BSI Salurkan Zakat Lebih dari Rp173 Miliar

BACA JUGA:PENGUMUMAN: Nasabah BPR KR Indramayu Begini Syarat untuk Pengaduan

Padahal menurut Naim, rasa air serta daging kelapa lokal lebih enak dan segar. “Enak kelapa lokal. Manisnya segar. Tapi itu tadi, sulit dapatnya. Kalau ada pasokannya sedikit,” ujarnya.

Hal itu dibenarkan Nanto, petani asal Kecamatan Sukra. Usaha perkebunan kelapa rakyat diwilayah pesisir pantura sudah sejak lama ditinggalkan warga. Seiring menurunnya minat petani untuk membudidayakan pohon yang memiliki banyak khasiat tersebut.

Tak mengherankan, jumlah pohon kelapa terus menyusut. Berkurangnya jumlah pohon kelapa, berimbas pula terhadap produksi buah kelapa yang terus merosot.

“Sepuluh tahun terakhir, jumlah pohon kelapa berkurang. Banyak yang mati,” ungkap dia.

BACA JUGA:BUPATI NINA GERAM! Otak Kasus Kredit Macet BPR KR Indramayu Diungkap

BACA JUGA:Jika Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Kasihan Indonesia!

Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun dia dan petani lainnya menduga, akibat serangan hama Wangwung. Hewan jenis kumbang itu telah merusak ribuan pohon kelapa didesa kawasan pesisir sejak lama.

Hewan sebesar ibu jari kaki itu menyasar bakal tunas di tengah batang pohon kelapa. Wangwung memang dikenal rakus terhadap bakal tunas kelapa. Serangan pada bakal tunas itu membuat pohon kelapa perlahan-lahan mati.

Adapula yang mengatakan akibat dampak perubahan iklim. “Sampai sekarang belum ada penelitian, kenapa pohon kelapa disini banyak yang mati,” terang dia. (kho)

BACA JUGA:Cerita Nasabah BPR KR Indramayu, Nabung Rp200 Juta Tapi Tak Bisa Ditarik

BACA JUGA:Andikan Maulida Asyari Resmi Anggota DPRD Indramayu PAW dari Demokrat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: