Ratusan Hektare Tanaman Padi Mati Terendam Banjir, Tanam Ulang, Petani Minta Tambahan Pupuk Subsidi

Ratusan Hektare Tanaman Padi Mati Terendam Banjir, Tanam Ulang, Petani Minta Tambahan Pupuk Subsidi

BUTUH PUPUK SUBSIDI – Ratusan hektare tanaman padi diwilayah pantura Kandanghaur terdampak banjir. Petani terpaksa tanam ulang. Mereka buruh bantuan pupun subsidi dari pemerintah.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Nasib para petani di wilayah pantura Bumi Wiralodra lagi memprihatinkan.

Baru memulai musim tanam rendeng, mereka sudah harus menanggung rugi. Setelah padi yang baru saja mereka tanam, mati tenggelam banjir.

Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak memperkirakan, luas areal tanaman padi yang mengalami kerusakan terdampak banjir mencapai 300 hektare.

Tersebar di Desa Soge, Kertawinangun dan Parean Girang. Umur tanaman padi rata-rata sudah mencapai 30 sampai 45 hari setelah tanam (hst).

BACA JUGA:Panen Raya Bawang Merah, Pasokan Melimpah, Harga Anjlok

BACA JUGA:Daihatsu Xenia, Mobil MPV Idaman Para Keluarga di Indonesia

Banjir yang merendam areal persawahan terjadi pada akibat tingginya intensitas hujan sepanjang Februari 2023 lalu. Juga membuat debit saluran air maupun kali pembuang meluap.

Dampaknya, air yang menggenang areal persawahan tak bisa keluar dengan lancar. “Tanaman padi yang mati itu akibat terendam banjir terlalu lama. Semingu lebih. Akhirnya pada rusak, membusuk,” terangnya kepada Radar, Kamis (9/3).

Sebagian petani di tiga desa bertetangga itupun akhirnya terpaksa harus tanam ulang. Keluar biaya besar lagi. Untuk pembelian benih, semai dan pemupukan ulang.

Belum lagi kesulitan petani untuk membeli bibit semai yang sudah jadi. Demi mengejar target waktu panen.

BACA JUGA:Mr. Ng Ngee Khiang, Ditunjuk Jadi Managing Director Epson Indonesia yang Baru

BACA JUGA:Teknisi DAM Raih Juara Terbaik AHM Technical Skill Contest 2023

“Terpaksa tanam ulang. Biaya petani membengkak dua kali lipat. Sementara harga gabah panen musim rendeng biasanya rendah. Jangankan untung, balik modal saja untung. Petani kami bisa bangkrut, terutama yang lahannya dari sewa,” keluhnya.

Karena itu Waryono mendesak pemerintah memberian bantuan kepada para petani terdampak banjir. Paling penting adalah penambahan alokasi pupuk subsidi.

Sebabnya, para petani sangat terbebani saat pemupukan ulang jika harus menggunakan pupuk non subsidi.

“Masalah sekarang kan jatah pupuk subsidi sudah terpakai, sehingga pilihannya petani mau tidak mau harus membeli pupuk non subsidi yang harganya sudah tidak ketulungan mahalnya. Ini yang jadi beban,” ungkap dia.

BACA JUGA:Setmil Presiden Sebut Bupati Indramayu Layak Dapat Satya Lencana

BACA JUGA:Menteri BUMN Erick Thohir Pecat Direksi Pertamina

Waryono mengaku sudah pernah mengingatkan. Agar pemerintah bisa menyediakan alokasi pupuk subsidi untuk kondisi kegawatdaruratan. Yakni ancaman gagal panen akibat bencana alam.

Lantaran wilayah pantura Kandanghaur serta daerah lainnya hampir saban tahun menjadi langganan banjir.

“Sudah pernah kami ingatkan. Karena berdasarkan pengalaman, petani tidak akan bisa otomatis dapat lagi pupuk subsidi ketika ingin tanam ulang mskipun karena kondisi bencana. Jadi kami mohon kembali supaya petani yang sawahnya terdampak banjir bisa dibantu pupuk subsidi,” pintanya. (kho)

BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Setiap Hari Kamis Ada di Pasar Kertasmaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: