PT Pupuk Indonesia Jamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Bagi Petani. Stok 93.684 Ton untuk Wilayan Ini

PT Pupuk Indonesia Jamin  Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Bagi Petani. Stok 93.684 Ton untuk Wilayan Ini

PT Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan pupukber subsidi bagi petani.Tampak aktivitas di gudang Pupuk Kujang di Jatibarang Kab Indramayu-utoyo prie achdi-

JAKARTA, RADARINDRAMAYU.ID Petani di wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI diharapkan tidak lagi mengeluh terkait persolaan pupuk bersubsidi. Karena stok pupuk bersubsidi di tiga wilayah ini cukup berlimpah.

Data dari PT Pupuk Indonesia (Persero), stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, dan Banten sebesar 93.684 ton per tanggal 12 Januari 2023.

Angka tersebut terdiri dari Urea dan NPK yang masing-masing sebesar 57.527 ton dan 36.157 ton atau secara total setara 194 persen dari ketentuan stok minimum.

VP Penjualan Wilayah 3A Pupuk Indonesia, Aviv Ahmad Fadhil mengatakan bahwa stok pupuk bersubsidi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu ke depan.

 BACA JUGA:KTP Digital Mulai Diterapkan di Kabupaten Indramayu. Lebih Praktis Lho !

BACA JUGA:Jadwal Pelayanan SIM Keliling, Hari Senin di Pasar Patrol

“Stok pupuk urea yang mencapai 57.527 ton ini setara dengan 185 persen terhadap ketentuan stok minimum yang diatur oleh pemerintah, sementara stok pupuk NPK yang sebesar 36.157 ton ini setara 208 persen dari ketentuan. Dengan demikian, stok pupuk urea dan NPK tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu kedepan,”  ungkap Aviv.

Jika dilihat lebih rinci, stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat sebesar 84.779 ton atau setara 205 persen dari ketentuan. Adapun jumlah tersebut terdiri dari urea sebesar 50.597 ton dan NPK sebesar 34.182 ton.

Sementara stok pupuk bersubsidi di wilayah Banten tercatat sebesar 8.905 ton yang terdiri dari urea sebesar 6.930 ton dan NPK sebesar 1.976 ton. Jika keduanya digabung maka stok di wilayah Banten setara 126 persen dari ketentuan.

Sementara dari sisi penyaluran atau pendistribusian, Aviv mengatakan bahwa Pupuk Indonesia telah merealisasikannya sebesar 37.841 ton per tanggal 12 Januari 2023, yang terdiri dari urea sebesar 24.697 ton dan NPK sebesar 13.144 ton.

 BACA JUGA:Pertamina EP Subholding Upstream Regional Jawa Lampaui Target Produksi Migas di Tahun 2022

Jika dilihat lebih rinci lagi, maka realisasi penyaluran untuk wilayah Jawa Barat tercatat 35.302 ton dengan rincian 22.811 ton pupuk urea dan 12.491 ton pupuk NPK.

Untuk wilayah Banten tercatat 2.539 ton dengan rincian 1.886 ton pupuk urea dan 653 ton pupuk NPK, sementara DKI Jakarta tercatat realisasinya masih nihil mengingat tahun 2023 tidak ada alokasi di wilayah Ibu Kota Negara ini.

Aviv memastikan bahwa seluruh pupuk bersubsidi yang didistribusikan Pupuk Indonesia diperuntukan kepada petani telah memenuhi persyaratan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022.

Berdasarkan beleid tersebut, petani yang berhak mendapatkan yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu).

 BACA JUGA:Jadikan Indramayu Sebagai Lumbung Thafidz Nasional

Lebih lanjut Aviv menjelaskan bahwa petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.

 “Perlu diketahui juga, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Kesembilan komoditas ini merupakan pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi,” ungkapnya.

BACA JUGA:Pertamina EP Subholding Upstream Regional Jawa Lampaui Target Produksi Migas di Tahun 2022

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: