Membekali Driver Ojol Menjadi Orang Berjiwa Penolong. Seperti Apa?

Membekali Driver Ojol Menjadi Orang Berjiwa Penolong. Seperti Apa?

Driver ojol tengah belajar memakai perban yang benar dalam pelatihan yang digelar Rumah Sakit Pertamina Balongan-Utoyo Prie Achdi-

Radarindramayu.id, INDRAMAYU - Pemotor berjaket hijau itu biasanya kita jumpai lalu lalang di jalanan membawa penumpang . Atau nongkrong di warung yang menjadi pangkalan. Ada juga yang beristirahat masjid atau mushola sambil ngadem.

Mereka adalah para driver ojek online atau ojol. Mereka setiap hari berjuang demi keluarga,menunggu order masuk lewat smartphone. Dari pagi hingga petang, bahkan malam.

Tapi siang itu, 21 Oktober 2022,  para driver ojek online terihat berbeda dari biasanya. Duduk rapi di sebuah ruangan ber-AC, di Rumah Sakit Pertamina Balongan (RSPBL)  Indramayu. Bukan mau berobat atau konsultasi kesehatan. Melainkan mendengarkan pemaparan. Mengikuti pelatihan.

Pelatihan yang diberikan juga bukan pelatihan tentang cara mengemudi yang baik, atau tentang tata cara berlalu lintas.

 BACA JUGA:Terhenti di 16 Besar, Sepakbola Porprov Gagal Pertahankan Gelar Juara

Mereka ternyata diberikan pelatihan, tentang bagaimana mengatasi kejadian darurat di lapangan. Kejadian darurat seperti apa? Misalnya ketika melihat kecelakaan di jalan. Menghadapi orang yang pingsan, atau kejadian gawat darurat lainnya.

Ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Rumah Sakit Pertamina Balongan  (RSPBL) Indramayu. Ya, sasarannya para driver ojol, karena mereka adalah orang yang setiap hari berada di lapangan.

Bukan hanya teori. Para driver ojol ini juga langsung melakukan praktek dengan menggunakan alat peraga. Mereka diajari bagaimana cara mengatasi orang yang tiba-tiba tak sadarkan diri. Memberikan nafas buatan. Juga bagaimana mengatasi orang yang kecelakaan. Cara membalut luka dengan perban, agar darah tidak terus mengucur.

Cara menangani orang yang patah tulang, agar tidak bertambah parah, juga diajarkan. Hingga cara mengangkat korban kecelakaan yang baik dan benar. Semua ternyata ada ilmunya. 

BACA JUGA:PCNU Bangun Klinik Kesehatan dan Launching eNU Mineral

Wakil Direktur Rumah Sakit Pertamina Balongan, dr Sapta Yudha Oka mengungkapkan, pada intinya peserta diberikan pelatihan tentang pertolongan dasar atau pertolongan pertama, ketika menghadapi keadaan darurat, sebelum korban dibawa ke rumah sakit.

First aid atau pertolongan pertama ini sangat dibutuhkan oleh banyak kalangan. Sebab seringkali dijumpai kasus-kasus keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan pertama, dengan tindakan yang cepat dan tepat.

Seperti  pada kasus kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, kondisi darurat akibat penyakit tertentu, hingga kasus tersedak makanan yang membuat seseorang kehilangan kesadaran atau luka-luka.

Agus Sulistiono, salah seorang driver ojol yang menjadi peserta pelatihan, mengaku senang bisa mendapatkan ilmu. Yakni ilmu tentang penanganan dalam keadaan darurat. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat sekali.

BACA JUGA:Cita Citata Kritik Penghentian TV Analog: Rasanya Kurang Pas Jika Dilakukan Saat Ini

Setelah mengikuti pelatihan,  Agus dan kawan-kawan pun berhak mendapatkan kartu “First Aid Trained”. Sebagai identitas kalau mereka telah mengikuti pelatihan tersebut.    

“Selama ini kita pasti bingung ketika menghapi persoalan gawat darurat yang tiba-tiba kita temui di lapangan. Dengan pelatihan ini, kita jadi tahu tindakan apa yang harus kita lakukan ketika ada suatu kejadian,” ungkap Agus.(oet)

BACA JUGA:PPKM Level 1 Kembali Diberlakukan di Seluruh Indonesia, Begini Menurut Kemendagri

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: