Kelompok Wanita Tani Semayu Sukra Sulap Pekarangan Rumah Jadi Lahan Produktif dan Ekonomis

Kelompok Wanita Tani Semayu Sukra Sulap Pekarangan Rumah Jadi Lahan Produktif dan Ekonomis

KREATIF: KWT Semayu Desa Sukra Kecamatan Sukra merealisasikan program ketahanan pangan keluarga dengan budi daya sayuran memanfaatkan lahan pekarangan rumah, kemarin.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

Radarindramayu.id, SUKRA - Musim penghujan tiba. Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai tempat bercocok tanam makin menjamur di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Seperti dilakukan oleh ibu-ibu yang bergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Semayu, Desa Sukra, Kecamatan Sukra. Mereka menyulap pengarangan jadi lebih produktif.

Dengan menggunakan media tanam yang sederhana, berupa tanah, kotoran hewan dan sekam bakar mereka menyulap lahan pekarangan rumah yang kosong sebagai tempat menamam berbagai kebutuhan akan sayur mayur bernilai ekonomis.

Pendamping KWT Semayu, Nuryani mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas serta kemandirian ibu-ibu rumah tangga dalam memanfaatkan dan mengolah tanah atau lahan kosong menjadi produktif.
Demi mencukupi kebutuhan pangan yang semula membeli bahan makanan menjadi memetik sendiri di lahan sekitar.

“Paling tidak kebutuhan sayur mayur sudah tersedia, tidak usah beli lagi ke pasar,” ujarnya.
Menurut Nuryani, program pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan oleh KWT Semayu tersebut merupakan bagian dari support Pemerintah Kabupaten Indramayu, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa.

BACA JUGA:Hendak Berangkat Sekolah, Bocah 7 Tahun Tewas Tertabrak saat Menyeberang

Dalam upaya mempertahankan ketahanan dan keamanan pangan terutama dilingkunga keluarga.
“Saat ini pemerintah terus mendorong bertani mandiri melalui KWT, menanam kebutuhan akan sayuran hijau secara mandiri. Dimulai dari area pekarangan rumah, memelihara dan menanam. Hasilnya pun dapat dikonsumsi sendiri selebihnya dapat bernilai ekonomis,” jelasnya.

Bahkan KWT Semayu yang memiliki 20 orang anggota serta diketuai Reni Melinda tersebut telah mampu menghasilkan produk yang dijual ke masyarakat. Diantaranya aneka produk jamur tiram seperti jamur krispy, terasi bawang (siwang) sampai produk kerajinan tangan berupa tas rajut dan dompet mini dari tali kur.

“Semoga kedepannya KWT ini akan terus berkembang, tidak hanya di Desa Sukra melainkan desa-desa lainnya sehingga mampu meningkatkan ekonomi dikalangan keluarga sendiri,” tandasnya.

BACA JUGA:Respon Cepat Bupati Indramayu Tanggapi Keluhan Jalan Rusak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: