Angka Kemiskinan Ekstrem Turun, Validasi Data, BPS Segera Registrasi Sosial Ekonomi
PEMULIHAN EKONOMI: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu melakukan koordinasi dengan Pemkab Indramayu menjelang kegiatan registrasi sosial ekonomi, belum lama ini.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU
Radarindramayu.id, INDRAMAYU- Kinerja Pemkab Indramayu dalam satu tahun terakhir patut diapresiasi. Pasalnya, berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kemiskinan ekstrem di Bumi Wiralodra itu mengalami penurunan.
Staf ahli bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Pemkab Indramayu, Suwenda mengungkapkan, berdasarkan catatan BPS, penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Indramayu di tahun 2021 sebanyak 75 ribu. Namun, di awal 2022 mengalami penurunan menjadi 53 ribu.
Sehingga, dalam kurun waktu 1 tahun Pemerintah Kabupaten Indramayu berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sebesar 22 ribu.
“Kita syukuri upaya yang kita lakukan selama 1 tahun dalam menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Indramayu telah membuahkan hasil yang sangat baik. BPS mencatat persentase penduduk miskin ekstrem 4,32 persen, turun jadi 3,01 persen,” ungkap Suwenda.
BACA JUGA:Pasca Kenaikan Harga BBM, Pemerintah Bakal Luncurkan Program Solar Untuk Nelayan
Sehingga, lanjutnya, dengna menurunnya angka kemiskinan ekstrem itu, sekaligus menurunkan posisi Kabupaten Indramayu dari posisi kesatu menjadi posisi ke lima di Jawa Barat setelah Kabupaten Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
Selain itu, sambung Suwenda, Bupati Indramayu Hj Nina Agustina meminta kepada seluruh jajaran kepala perangkat daerah dan unsur Forkopimda Indramayu mulai dari level bawah sampai dengan level atas untuk mengawal kegiatan registrasi sosial ekonomi yang akan digelar mulai 14 Oktober sampai 15 November 2022 sehingga berjalan dengan lancar.
Suwenda berharap, kegiatan registrasi sosial ekonomi yang digelar BPS ini menghasilkan data terpadu, yang nantinya dapat dipakai dalam program perlindungan sosial masyarakat, dan perencanaan pembangunan daerah yang lebih terarah.
“Ini menjadi pemantik semangat kita bersama untuk terus bekerja dengan baik untuk membangun Kabupaten Indramayu, khususnya dalam mengangkat derajat hidup masyarakat Kabupaten Indramayu,” ujar Suwenda.
BACA JUGA:PLN Mulai Pembangunan PLTA Terbesar di Indonesia dengan Sistem Pumped Storage
Sementara itu, Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Indramayu Jejen Priyatna mengatakan, rakor registrasi sosial ekonomi (regsosek) bertujuan menguatkan koordinasi dan konsolidasi eksternal maupun internal dalam rangka pelaksanaan kegiatan pendataan awal.
Selanjutnya, kata Jejen, menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan pendataan registrasi sosial ekonomi di daerah.
“BPS Indramayu akan menerjunkan sebanyak 3.125 petugas. Pastinya sudah melalui tahapan seleksi dan pelatihan oleh BPS guna memaksimalkan pelaksanaan di lapangan, dan menghasilkan data yang valid sebagai acuan dan kebijakan pemangku kepentingan,” ujar Jejen.
BACA JUGA:Hore…! Anak anak di Kedokanbunder Sudah Miliki Kartu Identitas Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: