Pasca Kenaikan Harga BBM, Pemerintah Bakal Luncurkan Program Solar Untuk Nelayan

Pasca Kenaikan Harga BBM, Pemerintah Bakal Luncurkan Program Solar Untuk Nelayan

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat berkunjung ke Indramayu -utoyo prie achdi-

Radarindramayu.id, INDRAMAYU – Dampak kenaikan harga BBM sangat dirasakan masyarakat. Salah satunya adalah kaum nelayan, yang sangat terdampak dengan kenaika harga BBM. Karena 60 persen biaya operasional mereka adalah untuk pembelian BBM.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah  (UKM)  akan meluncurkan program solar untuk nelayan.  

Menteri Koperasi dan  UKM, Teten Masduki mengatakan.  Program Solar untuk Nelayan (Solusi Nelayan)  bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi nelayan di Kabupaten Indramayu.

"Saya dan pak Erik Tohir diminta oleh pak presiden untuk mencari solusi bagi nelayan yakni program untuk kemudahan bagi nelayan untuk mendapatkan solar," katanya.

BACA JUGA:Panglima TNI Fasilitasi Zul. Bocah Indramayu yang Telan Kunci Itu Dibawa ke Jakarta

Dikatakan,  selama ini para nelayan  mendapatkan solar dari pengecer, sehingga harganya berbeda yakni bisa mencapai 10.000.  Nanti kalau ketika sudah dibangun Stasiun Pengisian Bahan Umum Nelayan (SPBUN), diharapkan nelayan akan lebih mudah mendapatkan solar dengan harga yang sama dengan di SPBU.

“Sebagaimana keinginan bapak presiden,  Program Solusi Nelayan ini sesegera mungkin bisa direalisasikan yaitu dalam jangka waktu 3 bulan,” ujarnya.

Teten menambahkan, pemerintah menyadari BBM termasuk solar bagi nelayan sangat penting. Pihaknya mencatat 60% biaya produksi di kalangan nelayan itu adalah membeli solar. Sehingga kemudahan para nelayan untuk mendapatkan solar sudah menjadi komitmen pemerintah, dengan harga yang sesuai dengan di SPBU.

Selain itu, dengan keberadaan Program Solusi Nelayan , maka bagi nelayan yang menggunakan mesin berbahan bakar Pertalite harus pindah ke bahan bakar solar. Pihaknya pun akan membantu dengan memberikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui BUMN di Kabupaten Indramayu.

"Tadi saya juga mendengar masih ada yang menggunakan pertalite, maka kita usahakan untuk pindah dari pertalite ke solar, tetapi kemungkinan harus mengganti mesin. Ganti mesin kita hitung kemungkinan setiap nelayan itu 10 juta, kalau ada BRI bisa memberikan KUR katakanlah 10 juta, maka jika dicicil selama 5 tahun itu hanya. 20.000 setiap bulan," paparnya.

Sementara itu Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, sektor perikanan di Kabupaten Indramayu bisa ditingkatkan karena belum lama ini Kota Mangga juga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai kabupaten penyumbang produksi ikan terbesar di Jawa Barat.

"Kami targetkan juga untuk produksi ikan dari nelayan bisa terus meningkat, karena selama ini mereka mampu berkontribusi  dalam meningkatkan produksi  ikan untuk Indramayu, dan menjadi yang terbesar di Jawa Barat," tambahnya.

Bupati Nina mengungkap, persoalan naiknya harga BBM yakni solar menjadi persoalan para nelayan dan sudah tepat kehadiran Program Solusi Nelayan yang diinisiasi Kemenkop UKM bisa membantu nelayan di Kabupaten Indramayu.

"Alhamdulillah dengan kehadiran bapak Menteri, kita meminta solusi dan alhamdulillah ada Program Solusi Nelayan. Kita minta dibangun delapan SPBUN dan mudah-mudahan dapat direalisasikan,”harap bupati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: